Oleh : Hikmah, S.Pd
Pemerhati Sosial dan Generasi
Bersatu kita teguh bercerai kita runtuh, pepatah ini sangat relate dengan kondisi yang sedang menimpa umat Islam saat ini, suasana hari raya yang harusnya membahagiakan dan menyenangkan tidak dirasakan oleh seluruh kaum muslimin di dunia. Disatu sisi penetapan 1 syawal yang berbeda dibeberapa negeri muslim menunjukkan tidak bersatunya kaum muslimin, karena kaum muslimin dahulu selama berabad-abad tidak ada perbedaan penetapan dua hari raya. Sesungguhnya sesama muslim dimanapun berada adalah bersaudara seharusnya sebagai sesama muslim merasakan penderitaan yang sedang menimpa saudaranya yang terdzolimi di negerinya sendiri. Salah satu nya di wilayah negeri Palestina, mereka sudah 2 tahun tidak dapat merayakan hari idul fitri dengan tenang bahkan di idul fitri kali ini mereka di serang dan beberapa tewas. Sungguh sangat menyesakkan dada menyaksikan kondisi saudara kita di Palestina.
Menurut kalender Islam, muslim di seluruh dunia diperkirakan akan merayakan hari pertama Idul Fitri pada Minggu atau Senin, tergantung pada penampakan bulan sabit. Namun di Gaza, tidak banyak yang bisa dirayakan. Tahun ini menjadi kali kedua secara berturut-turut warga Gaza tidak bisa merayakan Idul Fitri. https://www.antaranews.com/video/4746585/warga-gaza-jelang-idul-fitri-di-tengah-serangan-israel-yang-berlanjut
Militer Israel telah menewaskan sedikitnya sembilan warga Palestina di Gaza pada pagi hari Idul Fitri, Ahad 30 Maret 2025. Seperti dilansir Al Jazeera, para korban tewas termasuk lima anak. https://www.tempo.co/internasional/israel-bunuh-9-orang-di-gaza-5-anak-anak-saat-palestina-rayakan-idul-fitri-1226017
Semua kaum muslimin bersedih menyaksikan kondisi yang terjadi di Palestina, banyak yang memberikan berbagai macam bantuan fisik dan mendokan agar penderitaan waga di Paletina selesai yang fakta sampai saat ini tidak kunjung selesai. Ada yang memahami ini sebegai masalah kemanusiaan atau bahkan menganggap bahwa itu maslah negeri orang yang tidak perlu dicampuri. Artinya belum tentu semua paham bahwa yang terjadi di Palestina adalah permasalah umat Islam seluruh dunia.
Sekat-sekat nasionalisme yang ditanamkan oleh barat telah berhasil memecah belah negeri-negeri kaum muslimin, tidak lagi merasa sebagai saudara satu Aqidah ysng bagaikan satu tubuh. Negeri-negeri muslim disekitarnya tidak mengerahkan seluruh kekuatan militernya untuk membantu Palestina karena menganggap yang diserang bukan negerinya.
Ancaman yang mengerikan Ketika sesama muslim tidak saling mencinta sebagaimana sabda Nabi, “Salah seorang di antara kalian tidaklah beriman (dengan sempurna) sampai ia mencintai saudaranya sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri”. (HR al-Bukhari dan Muslim).
Kedzoliman yang menimpa kaum muslimin dibeberapa negeri menunjukkan bahwa kebahagiaan umat belum sempurna, karena sebagian umat Islam khususnya Palestina dalam kesengsaraan bahkan terancam nyawanya, sejak jauh sebelum bulan Ramadan tiba, selama bulan Ramadan bahkan hingga bulan Syawal.
Makin buruknya kondisi Palestina tentunya sangat memprihatinkan. Umat Islam makin terjepit dan makin sengsara. Kondisi buruk ini akan membuka mata dan hati manusia pada umumnya dan umat Islam khusunya, bahwa sistem hari ini sungguh sangat tidak layak menjadi rujukan dan sandaran kehidupan manusia dalam membangun peradaban manusia.
Di sisi lain hal ini juga akan menghantarkan pada kesadaran bahwa sistem sekuler sudah diambang kehancuran karena kerusakan yang amat nyata akibat sistem sekuler kapitalisme. Situasi ini akan mendorong umat untuk mencari alternatif sistem yang lain. Dan pilihan satu-satunya hanya sistem Islam. Dari sisi keimanan Islam adalah sistem yang shahih dari Allah SWT dari sisi sejarah, Islam sudah terbukti dalam Sejarah panjang penerapan Islam menghantarkan pada peradaban gemilang dengan kemajuan yang luar biasa.
Hal ini akan menguatkan keyakinan umat bahwa fajar kemenangan Islam akan makin dekat. Umat membutuhkan sebuah institusi untuk dapat merasakan kebahagiaan hakiki, mendapatkan Ridha Allah karena penerapan aturan Allah secara kaffah.
Umat harus berjuang untuk menegakkan institusi tersebut karena hanya instituis itu yang dapat menjadi pelindung hakiki umat Islam seluruhnya. Harus ada jamaah dakwah yang membangun kesadaran umat untuk berjuang menegakkannya kembali untuk melangsungkan kembali kehidupan Islam
Untuk mewujudkan kesadaran ini pada diri umat, butuh upaya dakwah Islam ideologis yang mengajak umat untuk bersatu dengan ikatan akidah, tanpa dibatasi perbedaan wilayah. Agar umat bersatu dalam satu perasaan, pemikiran, aturan dan satu kepemimpinan yaitu seorang Khalifah dalam naungan Daulah Islam.
Perjuangan menegakkan Daulah islam harus menjadi agenda utama umat Islam. Umat harus bahu membahu berjuang menegakkannya. Persatuan umat secara hakiki hanya akan terwudud dengan tegaknya Daulah Islam.