Oleh : ANDI NURDIN LAMUDIN
Ditengah Ramadan 2025, semua memberitakan orang melaksankan Ramadan dengan hikmat, walaupun tiap negara mempunyai masalah dan keadaan yang berbeda, dalam hal mengatasi keadaan alam dan bencana. Jakarta masih menyisakan suasana banjir, serta bagaimana pula membungkus suasana Ramadan di tengah sisa banjir. Begitu pula Los Angeles di tengah korban kebakaran dan hilangnya tempat tinggal serta harta benda.
Namun yang sangat menarik perhatian adalah apa dan bagaiman Kim Jong Un, Presiden Korea Utara membangun negaranya untuk kekuatan sekaligus mempunyai nilai kemanusiaan, persamaan dan persaudaraan umat manusia. Dimana masih mengadakan proses reformasi untuk membentuk negara yang kuat namun mempunai unsur kemanusiaan yang sangat tinggi. Mengapa pula Presiden itu sangat tertarik dengan ibadah umat Islam di seluruh dunia yang sangat menghormati bulan Ramadan, bulan suci ummat Islam, sekaligus memperingati turunnya Al-Qur’an 1446H. Presiden itu berkonsultasi, “Apa dan bagaimana yang harus dilakukan sebagai perbuatan yang baik sebagai manusia di saat seperti keadaan dunia saat ini?”. Ulama penasehatnya mengatakan bulan ini yakni Ramadan di seluruh dunia, mereka puasa untuk melatih kesabaran dan mengikat persudaraan. Maka Presiden Korea Utara, dengan acara kenegaraan menghormati umat Islam dengan mengadakan buka bersama yang sangat meriah dan besar. Karena merupakan acara kenegaraan yang melibatkan dinas politik dan
sosial, dunia pendidikan serta urusan ekonomi, serta semua menteri yang terlibat untuk fokus pada acara tersebut. Dia juga mengomentari jika perlu banyak belajar dengan ummat Islam dibergagai negara dan dunia termasuk Indonesia.Bahwa mereka itu di mana banyak ummat Islamnya,maka mereka melakukan itu yaitu meningkatkan pelatihan kesabaran dan pembinaan persaudaraan itu,akan membuat negara semakin kuat dan terjalin rasa persaudaraan dan keluarga. Maka sudah sepantasnya jika negara turut hadir,pada mereka menjalankan ritualnya pada Ramadan pada 2025 ini. Negara sangat menghargai mereka itu, karena secara tidak langsung akan membangun negara yang sekarang ini dalam proses reformasi untuk membangun lebih baik dan bersaing dengan negara dunia lainnya.
Namun ternyata Kim Jong Un tidak puas hanya dengan melakukan itu, juga terus melakukan konsultasi, apalagi yang dilakukan oleh umat Islam dunia pada Ramadhan yang lainnya? Jawabnya adalah menjelang Lebaran, maka umat Islam menyantuni para anak yatim piatu, dengan mengunjungi mereka pada panti asuhan. Menyantuni anak yatim piatu adalah sebuah amalan yang besar, serta akan melihat dan menemukan sesuatu nuansa yang belum pernah terjadi dalam spiritual sebelumnya. Dengan mendengar tentang cerita dan nasehat itu, akhirnya Kim Jong Un juga atas nama kenegaraan kembali serta terlibatnya para menteri, mengadakan acara kenegaraan untuk mengunjungi anak yatim piatu umat Islam. Berdialog dengan anak-anak itu serta memberikan mereka Al-Qur’an untuk yang akan bercita-cita mendalami Al-Qur’an, memberikan buku komik kepada anak yang suka membaca, serta hadiah-hadian sesuai minat dan bakat serta cita mereka. Kemudian seorang anak bertanya, “Mengapa yang mulia datang kemari?”. Pertanyaan yang sangat mengejutkan, namun Preside
n itu menjawab, bahwa kami sangat peduli serta menghargai kalian. Kemudian seorang anak juga bertanya, “Apakah yang mulia pernah kesepian?”. Presiden menjawab juga pernah kesepian, kemudian anak itu memeluknya.