JEDDAH, Kalimantanpost.com – Momen paling berkesan dalam karier bermain bagi pemain Timnas Indonesia U-17, Mathew Baker terjadi di Kualifikasi Piala Asia AFC U-17™ Arab Saudi 2025, di mana dirinya mencetak gol internasional pertamanya dan saat timnya bermain melawan Australia.
Pemain bertahan itu sangat gembira ketika golnya di menit kedelapan melawan Kuwait membawa timnya memenangi pertandingan pembukaan, tetapi ada emosi yang berbeda dalam permainan mereka selama pertandingan terakhir melawan Australia.
“Sulit rasanya bermain melawan Australia, karena itu adalah negara tempat ayah saya dilahirkan. Sementara di sini saya mewakili negara ibu saya,” kata pemain berusia 15 tahun itu dikutif dari laman AFC, Jumat (4/4/2025).
Namun, lanjut dia, dirinya sudah memutuskan akan membela Indonesia dengan sepenuh hati.”
Mathew juga bangga timnya tampil tak terkalahkan di Kualifikasi tanpa kebobolan satu kali pun, sebuah prestasi yang ia harap dapat diulangi di Piala Asia AFC U-17™ Arab Saudi 2025.
“Kami berhasil menjaga gawang tetap bersih dalam ketiga pertandingan dan itu adalah sesuatu yang kami perjuangkan. Itu adalah bagian penting dari permainan kami dan kami sangat senang, tetapi kami tidak ingin berkutat pada hal itu, kami hanya ingin bermain sepak bola,” papar Mathew.
Siswa kelas 10, yang bermain untuk klub A-League Melbourne City FC U-18, mengatakan hasratnya untuk mencetak gol terinspirasi oleh Lionel Messi. Namun, masa bakti Mathew di Melbourne City, filosofi mereka dalam menguasai bola, dan gaya bermainnya, membuatnya menyadari kelebihannya ada di lini belakang.
“Kekuatan terbesar saya sebagai pemain bertahan adalah saya menunjukkan ketenangan saat menguasai bola. Saya juga sangat percaya diri dalam situasi satu lawan satu dan menghadapi bola udara,” tandasnya.
Namun, Mathew ngin fokus pada fisiknya, karena banyak tim di Final yang lebih besar dari mereka. Namun, itu bukan hal yang perlu ditakutkan dan dirinya selalu berusaha untuk mengimbanginya.
Gol pertama Baker telah mendorongnya untuk mencari lebih banyak lagi di Final dan membantu semifinalis 1990 Indonesia melaju melewati babak penyisihan grup untuk ketiga kalinya dalam tujuh penampilan.
“Tujuan kami adalah finis di dua besar dan kemudian melihat sejauh mana kami bisa melangkah. Saya pribadi ingin menjaga clean sheet dan jika saya bisa, mencetak gol atau berkontribusi terhadap tujuan kami,” pungkasnya. (ful/KPO-3)