Oleh : Ahmad Syawqi
Pustakawan UIN Antasari Banjarmasin
Tak terasa waktu berjalan begitu cepat dan saat ini sudah berada di bulan Syawal setelah sebulan penuh berpuasa di bulan Ramadan. Walaupun bulan Ramadan telah berlalu tentunya akan tetap selalu memegang teguh dan menjaga marwah nilai-nilai kemuliaan yang dimiliki oleh bulan Ramadhan tersebut.
Marwah dalam konteks bulan Ramadan memiliki makna yang mendalam terkait dengan kehormatan, kemuliaan, dan keberkahan yang datang bersama bulan suci ini. Dalam istilah Islam, marwah merujuk pada suatu keadaan yang penuh dengan kemuliaan, kesucian, dan kehormatan. Dengan demikian, marwah bulan Ramadan dapat dipahami sebagai nilai-nilai kemuliaan dan keberkahan yang ada pada bulan Ramadan, yang memberikan kesempatan bagi umat muslim untuk memperbaiki diri, mendekatkan diri kepada Allah, serta meraih keberkahan melalui ibadah puasa, shalat, tadarus Al Qur’an, dan berbagai amalan baik lainnya.
Ramadan dianggap sebagai bulan yang sangat istimewa dalam ajaran Islam, di mana umat muslim diberikan kesempatan untuk memperbaiki hubungan mereka dengan Allah, menguatkan iman, serta memperbanyak amal kebajikan. Pada bulan ini, pintu-pintu surga dibuka, sementara pintu-pintu neraka ditutup, dan setan-setan dibelenggu, memberikan kesempatan lebih besar bagi umat muslim untuk mendekatkan diri kepada Tuhan.
Dengan demikian, marwah bulan Ramadan bisa dipahami sebagai kesempatan untuk meraih kemuliaan, meningkatkan kualitas spiritual, serta memperbanyak amalan baik yang membawa keberkahan dan kedamaian baik di dunia maupun di akhirat.
Upaya Menjaga Marwah
Setelah selesai menjalankan ibadah puasa Ramadan sebulan penuh, menjaga marwah bulan Ramadan adalah upaya yang penting agar tetap bisa mempertahankan keberkahan dan kemuliaan yang telah diraih selama bulan tersebut. Banyak cara yang bisa dilakukan untuk menjaga marwah Ramadan setelah bulan puasa berakhir. Hal utama yang perlu dilakukan adalah Menjaga konsistensi dalam ibadah yang pernah dilakukan seperti shalat sunnah terutama shalat dhuha dan tahajud yang sering dikerjakan selama Ramadan. Ini membantu menjaga hubungan kita dengan Allah. Meskipun Ramadan telah berlalu, usahakan juga untuk tetap melanjutkan ibadah membaca Al-Qur’an setiap hari, walaupun dalam jumlah yang lebih sedikit dibandingkan saat Ramadan. Juga jangan berhenti berdzikir dan berdoa setelah Ramadan. Berdoa untuk kebaikan diri sendiri, keluarga, dan umat Islam secara keseluruhan.
Di samping ibadah, untuk menjaga marwah Ramadan perlu meningkatkan kepedulian sosial, seperti halnya berinfak dan sedekah. Salah satu nilai utama yang ditumbuhkan selama Ramadan adalah kepedulian terhadap sesama. Usahakan untuk tetap menyisihkan sebagian rezeki untuk berinfak atau bersedekah secara rutin, meskipun tidak seintens saat Ramadan. Juga menjaga tali silaturahmi untuk mempererat hubungan dengan keluarga, teman, dan sesama umat Islam. Setelah Ramadan, terus jaga hubungan baik dengan mereka melalui komunikasi dan pertemuan yang positif.
Kemudian menjaga akhlak dan etika juga menjadi bagian dalam menjaga marwah Ramadan, sebagai contoh dengan tetap menjaga kejujuran, kesabaran, dan kerendahan hati dalam kehidupan sehari-hari. Menghindari perbuatan dosa, jangan membiarkan kebiasaan buruk atau dosa kembali menguasai diri setelah Ramadan. Teruslah berusaha menjauhi perbuatan yang dapat merusak iman dan amal.
Melanjutkan kebaikan, yang dimulai di bulan Ramadan juga bagian upaya menjaga marwah Ramadan. Salah satu pelajaran utama Ramadan adalah mengendalikan hawa nafsu. Setelah Ramadan, kita harus tetap berusaha mengendalikan nafsu dalam segala hal, baik itu dalam hal makan, bicara, atau perilaku. Meskipun Ramadhan sudah berakhir, kita bisa melanjutkan amalan puasa sunnah seperti Puasa Senin Kamis atau Puasa Ayyamul Bidh (puasa pada tanggal 13, 14, dan 15 setiap bulan Hijriyah) untuk menjaga semangat spiritual dan ibadah serta mempertahankan kualitas puasa sunnah.
Setelah Ramadan selesai, jangan lupakan rasa syukur atas kesempatan untuk menjalankan ibadah dengan baik. Tingkatkan rasa syukur kita dalam segala hal, baik dalam keadaan sulit maupun senang. Terus berterima kasih kepada Allah atas segala rahmat dan kesempatan yang diberikan untuk menjalani puasa Ramadan dan memperoleh keberkahan selama bulan suci.
Hal terpenting lainnya adalah adanya Komitmen untuk berubah menjadi lebih baik. Setelah Ramadan, penting untuk melakukan introspeksi diri, mengevaluasi amalan selama Ramadan, dan berkomitmen untuk terus memperbaiki diri. Marwah Ramadan akan terjaga jika kita terus berkembang dan semakin dekat dengan Allah. Juga perlunya menjaga niat dan tujuan hidup. Bulan Ramadan mengajarkan tentang pentingnya niat yang baik dan tujuan hidup yang mulia. Setelah Ramadhan, terus perbaharui niat untuk selalu berusaha menjadi pribadi yang lebih baik, bermanfaat bagi agama, bangsa, dan keluarga.
Terlebih lagi Ramadan mengajarkan untuk menyeimbangkan kehidupan antara dunia dan akhirat. Setelah Ramadan, terus jaga keseimbangan ini dengan tetap mengutamakan ibadah dan duniawi dalam batas yang wajar, serta memperbaiki setiap aspek kehidupan agar lebih selaras dengan ajaran Islam.
Menjaga marwah Bulan Ramadan adalah tentang mempertahankan semangat ibadah, kepedulian sosial, dan akhlak yang baik setelah Ramadhan berlalu. Melalui amalan-amalan yang konsisten dan berkelanjutan, berharap semoga kita semua dapat meraih keberkahan yang terus mengalir sepanjang tahun dan menjadikan Ramadan sebagai momen untuk terus berkembang menuju pribadi yang bertakwa di mata Allah dan masyarakat.