BANJARMASIN, Kalimantanpost.com – Kondisi darurat sampah di Kota Banjarmasin belakangan ini banyak menuai komentar, bahkan sempat viral narasi yang menyebutkan kejadian tersebut akibat dosa pemimpin terdahulu.
Narasi ini kemudian dibantahkan secara telak oleh salah satu tokoh masyarakat yang bergerak di bidang Kebersihan dan Lingkungan Hidup, H Mukhyar. Disebutkannya narasi tersebut tidak memiliki landasan dan hanya sebuah narasi penggiringan opini.
Menurut Mukhyar, jangan sampai ada kalimat penggiringan opini bahwa darurat sampah adalah dosa atau kesalahan dari pemimpin terdahulu, saat ini ujarnya tidak ada kesempatan untuk saling menyalahkan.
“Tidak ada waktu untuk kita saling menyalahkan, apalagi sampai menggiring opini bahwa ini dosa masa lalu, mudah-mudahan kita semua dapat berpartisipasi untuk mewujudkan Banjarmasin kembali bersih,” kata Mukhyar saat mengikuti FGD Banjarmasin Darurat Sampah di Summer Hotel Banjarmasin, Selasa (8/4).
Ia pun berpesan kepada masyarakat untuk sama-sama berpartisipasi melakukan pemilahan sampah secara mandiri, sebab saat ini ujarnya, tidak ada lagi yang bisa di banggakan dari Kota Banjarmasin.
“Jadi Ibukota juga sudah tidak lagi, kemudian kotor akibat tumpukan sampah ini dimana-mana, jadi kita wujudkan bersihnya dulu agar ini bisa jadi kebanggaan untuk kita,” pesannya.
Selain itu, Mukhyar berharap pihak berwenang untuk memberikan konsep terpadu soal penanganan dan penanggulangan sampah saat Banjarmasin berada di fase darurat sampah saat ini.
“Semoga dengan FGD ini juga kita dapat solusi untuk ditawarkan kepada Pemerintah Kota nantinya agar Banjarmasin dapat keluar dari darurat sampah,” tutupnya. (sfr/KPO-4)
