Kalimantan Post - Aspirasi Nusantara
Baca Koran
Space Iklan
Space Iklan
Iklan Utama
Kalsel

Naik Combine Harvester, Kalsel Kebagian 20 Hektare

×

Naik Combine Harvester, Kalsel Kebagian 20 Hektare

Sebarkan artikel ini
1 4 klm 55 cm Panen serentak
MESIN ALAT - Pj Sekdaprov Kalsel, M Syarifuddin didampingi Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Kalsel, Syamsir Rahman bersama Plt Direktur Jenderal Lahan dan Irigasi Kementerian Pertanian, Husnain dan Bupati Barito Kuala, Dr H Bahrul Ilmi menaiki mesin alat Combine Harvester, Senin (7/4). (/Hms)

Banjarmasin, Kalimantanpost.com – Presiden RI, Prabowo Subianto, melaksanakan panen padi serentak di 14 Provinsi dan 198 Kabupaten/Kota bersama 5.702 petani, 13 Gubernur, 3 Wakil Gubernur, 181 Bupati/walikota, 20 Wakil Bupati/Wakil Walikota, Senin (7/4).

Prabowo menanam di Kabupaten Majalengka, Jawa Barat.

Baca Koran

Khusus di Kalsel panen padi dilaksanakan di di Desa Panca Karya, Kabupaten Barito Kuala. Panen lahan seluas 20.237 hektar dipimpin

Pj. Sekretaris Daerah Prov Kalsel, Syarifuddin, Bupati Barito Kuala, Bahrul Ilmu, beserta Direktur Jendera Lahan dan Irigasi Pertanian Kementerian Pertanian Rl.

Di lokasi panen tersebut, petani telah melakukan musim tanam sebanyak dua kali, bahkan sebagian petani ada yg melakukan tanam sampai tiga kali.

Program oplah yang dijalankan oleh Kementan bersama Pemda Kalsel telah mampu meningkatkan indek pertanam padi (IP) sebesar dua.

Sebagian besar padi ditanam dengan menggunakan Varietas lokal siam madu, dengan produksi rata-rata 6,2 ton/ha.

Kegiatan panen raya padi serentak di Barito Kuala selain dihadiri oleh Direktur lingkup Direktorat Jenderal Lahan dan Irigasi Pertanian Kementan, unsur Forkopimda, Pimpinan Wilayah Bulog, Pimpinan PT Pupuk Indonesia, Kepala BPS, Dinas Pertanian Prov. Kalimantan Selatan, Dinas Pertanian Kab. Barito Kuala dan Kepala Balai Wilayah Sungai setempat dan stakeholder terkait lainnya.

Selain kegiatan dipusatkan di Barito Kuala, juga disaat bersamaan dilaksanakan di sentra produksi padi di kabupaten lain di Provinsi Kalsel yaitu di Kabuoaten Banjar (desa Lok Tangga), Hulu Sungai Utara (desa Hambuku Hulu), Balangan (desa Sikontan).

Tabalong (desa Pangelak), Hulu Sungai Selatan (desa Padang Batung), Hulu Sungai Tengah (Desa Cukan Lipai) dan Kabupaten Tapin (desa Timbaan).

Provinsi Kalsel merupakan salah satu sentra utama produksi padi nasional, dan menjadi provinsi terbesar ke-11 dalam produksi beras nasional.

Baca Juga :  Tingkatkan Kinerja Kamtibmas, Kapolda Kalsel Lantik Pejabat Baru

Pada tahun 2024, total produksi padi provinsi Kalsel mencapai 1,2 juta ton. Hal ini dicapai melalui program optimasi lahan (oplah) dan cetak sawah yang dicanangkan oleh Menteri Pertanian Amran Sulaiman.

Ketersediaan dan penyaluran pupuk yang mudah menjangkau petani menjadi stimulan bagi petani untuk menanam.

Tahun 2025, Presiden Prabowo Subianto menyetujui usulan Menteri Pertanian untuk penetapan alokasi pupuk subsidi sebesar 9,55 juta ton.

Menteri Pertanian Amran Sulaiman menyampaikan bahwa momen ini menjadi sangat penting karena dibawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto, Pemerintah telah berhasil meningkatkan produksi beras nasional hingga mencapai angka tertinggi dalam tujuh tahun terakhir.

Dengan total luas lahan padi yang di panen secara serentak di 14 Provinsi mencapai 123.228 hektar, sehingga total stok beras yang dicadangkan sampai dengan April 2025 sebesar 2,4 juta ton.

Untuk serapan gabah yang dihasilkan oleh para petani, Menteri Pertanian RI bersama dengan Kepala BULOG memberikan jaminan untuk menyerap seluruh gabah yang dihasilkan oleh petani dengan harga Rp 6.500/kg gabah.

“jaminan harga dan serap gabah oleh BULOG memberikan keuntungan dan kebahagian bagi petani kita”, ungkap Amran Sulaiman. Sehingga saat ini serapan BULOG naik 2.000 persen. (mns/K-2)

Iklan
Iklan