BANJARMASIN, Kalimantanpost.com – Pemilihan Suara Ulang (PSU) di Kota Banjarbaru yang tinggal sepekan lagi semakin menarik untuk diulas, misalnya seberapa besar peluang kemenangan Pasangan Calon nomer urut 1, Hj Erna Lisa Halaby dan Wartono serta juga kemungkinan untuk peluang kotak kosong.
Pengamat Politik dan Kebijakan Publik dari Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al-Banjari, Dr H Muhammad Uhaib As’ad M.Si pun mencoba menakar kemenangan kedua kubu di PSU Kota Banjarbaru tersebut.
Untuk 01, kata Uhaib akan meraih kemenangan ketika tangan ghoib mampu menundukkan daulat rakyat, bukan tanpa alasan, ia berpendapat pasangan calon 01 memiliki kekuatan diluar nalar. Menurutnya kekuatan tersebut yang mampu menjadi pondasi kuat untuk memenangkan PSU di Banjarbaru.
“Saya melihat kontestasi PSU di Banjarbaru adalah arena tanding antar daulat rakyat dan daulat oligarki, setelah keputusan MK terbit yang menyatakan harus PSU karena terjadi malpraktik dengan berbagai cara, modus-modus operandi yang mendesain bagaimana caranya paslon 01 itu harus menang,” kata Uhaib kepada awak media ini.
“Tetapi yang terjadi dalam Pilkada beberapa bulan lalu, suara tidak sah itu lebih dominan 70 sekian persen, artinya ada kesadaran politik warga Kota Banjarbaru butuh perubahan, tidak boleh Pilkada ini dicederai oleh kepentingan golongan tertentu,” sambung Uhaib.
Ia pun kemudian menilai yang terjadi beberapa waktu lalu ada pasar gelap demokrasi, menurutnya hal tersebut merupakan sisi yang paling tidak populer di Negeri ini termasuk Kota Banjarbaru, itulah kata Uhaib yang membuat pandangan publik kepada 01 yang memiliki satu kekuatan imposible hand (tangan ghoib) yang mampu mengendalikan daulat rakyat.
“Saya tidak yakin jika PSU ini akan berjalan fairplay, bisa saja permainan kotor jilid kedua ini akan terjadi, karena sejak awal sudah ada grand strategi bahwa paslon 01 harus menang,” beber Uhaib.
“Saya ingin berkomentar bahwa, kalau PSU ini berjalan normal, tetapi saya tidak yakin, kotak kosong akan menang, tetapi kita yang namanya kekuatan tidak terlihat menjadi dominan parpol memenangkan paslon 01, tentu publik Banjarbaru bisa membaca apa yang disebut kekuatan ini,” tambahnya.
Uhaib pun juga meyakini jika terjadi kecurangan lagi, kelompok-kelompok yang menyuarakan selama ini tidak akan tinggal diam, bisa jadi akan terjadi gugatan MK jilid kedua.
Jika demikian, ia pun menyebut energi politik warga dan paslon habis terkuras hanya untuk sebuah ambisi kekuasaan, tanpa memiliki dukungan signifikan warga Banjarbaru.
“Menurut saya sangat besar peluang menang kotak kosong, tapi faktor imposible hand ini yang akan mengubahnya, kalau masyarakat kemudian perangkat pemilu bisa melaksanakan sesuai kaidahnya tidak ikut bermain, ini akan mutlak dimenangkan oleh kotak kosong,” terang Uhaib.
“Tetapi kalau muncul imposible hand inilah yang harus dikawal seluruh pihak, masyarakat, media, perangkat penyelenggara, dan lembaga pemantau seluruhnya untuk menyaksikan bagaimana proses demokrasi di Ibu Kota Provinsi Kalsel ini berlangsung nantinya,” tutupnya. (sfr/KPO-4)