Kalimantan Post - Aspirasi Nusantara
Baca Koran
Space Iklan
Space Iklan
Iklan Utama
HEADLINE

Sejarah Pemimpin Perempuan Pertama di Banjarbaru

×

Sejarah Pemimpin Perempuan Pertama di Banjarbaru

Sebarkan artikel ini

Rapat Pleno KPU, Jika Lisa Ditetapkan

1 lutama 4 klm 8 cm isaa
Erna Lisa Halaby

Kotak suara sudah terkumpul di KPU Banjarbaru dan dibawa ke hotel untuk perhitungan.

BANJARBARU, Kalimantanpost.com – Jika Erna Lisa Halaby, akhirnya dipercaya dan ditetapkan memimpin Wali Kota Banjarbaru usai Pemungutan Suara Ulang (PSU) yang digelar Sabtu (19/4), maka pertama kalinya dalam sejarah panjang Kota Banjarbaru sejak berdiri pada 1966.

Baca Koran

Sisi lain, KPU Kalsel akan umumkan hasil resmi perolehan suara setelah rapat pleno di salah satu hotel di Banjarbaru, Senin (21/4) malam.

Lisa Halaby, ramai diperbincangkan publik berdasarkan hasil real count internal yang dirilis Team Dozer, tim pemenangan Lisa Halaby, seluruh data dari 397 Tempat Pemungutan Suara (TPS) di Kota Banjarbaru telah masuk dan menunjukkan kemenangan tipis Lisa atas lawannya dalam Pemungutan Suara Ulang (PSU) Pilkada 2025.

Dari total 111.077 suara sah yang masuk, Lisa Halaby -Wartono meraih 50,77% suara, sementara lawannya kotak kosong mengantongi 46,01% suara.

Sisa suara sebesar 3,22% dinyatakan tidak sah.

Kekuatan Lisa dominan di wilayah pinggiran kota seperti Kecamatan Cempaka, Landasan Ulin, dan Liang Anggang.

Di Kecamatan Cempaka, Lisa mengantongi 60,26% suara, unggul jauh atas lawannya.

Di Landasan Ulin, ia unggul dengan 52,84%, dan di Liang Anggang dengan 56,82% suara.

Sementara itu, di pusat kota seperti Banjarbaru Selatan dan Banjarbaru Utara, suara Lisa cenderung tertinggal.

Di Banjarbaru Selatan, ia memperoleh 42,93%, kalah dari pesaingnya yang meraih 53,72%.

Hal serupa terjadi di Banjarbaru Utara, di mana Lisa hanya memperoleh 43,46%, sedangkan lawannya unggul dengan 53,83%.

Jika hasil rapat p;leno KPU tak berbeda, maka kemenangan tidak hanya menyegel posisinya sebagai kepala daerah, tetapi juga mencetak sejarah Lisa menjadi wali kota perempuan pertama di Banjarbaru.

Baca Juga :  Sebanyak 423 Calon Jemaah Haji dan Petugas Kloter 06 Tutup Pemberangkatan Gelombang 1 Embarkasi Banjarmasin

Diketahui, Banjarbaru dikenal sebagai kota administratif yang baru resmi menjadi daerah otonom pada era Orde Baru.

Namun sejak didirikan hingga tahun 2024, kursi wali kota tak pernah lepas dari dominasi laki-laki.

Mulai dari Baharuddin (1966–1970), Abd Gaffar Hanafiah (1970-1975), Abdul Moeis 1975-1981, Abdurahman 1981-1983, Edy Rosasi 1983-1984.

Kemudian Zawawi M Aini 1984-1986, Yuliansyah 1986-1990, Raymullan 1990-1993, Hamidhan B 1993-1998, A Fakhrulli 1998-2000, Rudy Resnawan 2000-2005, 2005-2010, Ruzaidin Noor 2010-2015, Nadjmi Adhani 2016-2020, Darmawan Jaya Setiawan 2020-2021 hingga Aditya Mufti Ariffin (2021–2024), kepemimpinan selalu berada di tangan pria.

Jika kemenangan Lisa Halaby, maka mematahkan tradisi panjang itu.

Bagi banyak pihak, ini bukan sekadar pencapaian individu, melainkan simbol dari pergeseran kultur politik yang mulai mengakui kapasitas dan peran strategis perempuan dalam memimpin.

Profil

Erna Lisa Halaby, bukan sosok baru dalam dunia pemerintahan dan aktivisme sosial di Kalimantan Selatan.

Lahir dan besar di Banjarbaru, Lisa dikenal luas sebagai birokrat muda yang cerdas dan inovatif.

Ia memulai kariernya dari bawah, menjabat sejumlah posisi strategis di pemerintahan daerah sebelum akhirnya terjun ke dunia politik.

Berpendidikan tinggi dan memiliki latar belakang di bidang administrasi publik, Lisa sering terlibat dalam program pemberdayaan perempuan dan peningkatan layanan publik.

Ia juga aktif dalam berbagai inisiatif pembangunan inklusif dan lingkungan hidup.

Karismanya sebagai pemimpin perempuan yang tegas namun merangkul semua kalangan menjadi daya tarik tersendiri dalam kontestasi politik. Dalam kampanyenya, Lisa dikenal konsisten menyuarakan isu transparansi anggaran, penguatan UMKM, pemberdayaan perempuan, hingga akses pendidikan dan kesehatan yang merata.

Warga menaruh harapan besar akan perubahan yang lebih progresif dan merata.

Tak hanya menjadi pelopor dalam keterwakilan gender, Lisa juga diharapkan mampu menakhodai Banjarbaru menuju kota yang lebih modern, inklusif, dan adaptif terhadap tantangan zaman.

Baca Juga :  Manchester City Puasa Gelar Usai Dikalahkan Crystal Palace di Final Piala FA

Rapat Pleno

Hingga saat ini banyak berddar hasil PSU.

Dan diingatkan kalau semua belum hasil final, jangan agar tidak simpang siur maka tunggu hasil setelah KPU sidang pleno.

Hasil resmi perolehan suara akan disampaikan setelah selesai rapat pleno.

Ketua KPU Kalsel, Andi Tenri Sompa mengatakan kalau pihaknya tidak membuat hitung cepat, sebab telah ada aplikasi Si Rekap yang digunakan sebagai alat bantu hitung jajaran KPU.

Paling utama, KPU adalah hitung berjenjang dari TPS hingga tinggakat kecamatan dan  Kota

Maka diharapkan, masyarakat tidak mengambil kesimpulan itu hasil tetap, tapi menunggu hasil perhitungan dilakukan KPU.

Sisi lain, KPU Kalsel akan umumkan hasil resmi perolehan suara setelah rapat pleno di salah satu hotel di Banjarbaru.

KPU sendiri telah menerima laporan hasil PSU Pilkada Banjarbaru, namun belum lengkap.

Kotak suara sudah terkumpul di KPU Banjarbaru dan Senin (21/4) malam ini dibawa ke hotel untuk perhitungan pastinya disaksikan semua pihak. (*/net/K-2)

Iklan
Iklan