BANJARMASIN, Kalimantanpost.com – Balai Wilayah Sungai (BWS) Kalimantan III buka suara soal banyaknya komentar yang mencuat terhadap skema proyek revitalisasi Sungai Veteran yang saat ini tengah dikerjakan melalui program NUFReP dengan dana hibah dari Bank Dunia (World Bank) sebesar 1 triliun rupiah.
Melalui Kasatker PJSA Kalimantan III, Ridwan Fauzi mengungkapkan proyek tersebut diyakini dapat lebih efektif dalam melakukan pengendalian banjir di kawasan tersebut.
Menurut Ridwan, proyek tersebut merupakan upaya pengendalian banjir, khususnya untuk kawasan Jalan Veteran dan sekitarnya.
“Sungai Veteran tersebut akan memiliki lebar 8,2 meter dengan kedalam 3 sampai 4 meter,” ujarnya.
Soal lebar tersebut, Ridwan mengungkapkan sudah melalui berbagai kajian termasuk DED dan Analisis Dampak Lingkungan.
Ia menyebut penyamarataan lebar Sungai Veteran menjadi 8 meter itu karena ada beberapa badan sungai yang mengalami penyempitan.
“Ini adalah titik optimal yang digunakan dalam kajian tersebut, karena berkaitan dengan sepanjang Sungai Vetran, hanya di kawasan dekat Klenteng saja yang masih luas sungainya, sisanya arah ke Sungai Gardu memang terjadi penyempitan,” ungkapnya.
Dengan demikian, Ridwan pun menegaskan jika proyek tersebut sudah rampung, daya tampung debit air di Sungai Veteran tersebut meningkat signifikan, yang tadinya hanya 3,5 meter kubik/detik, nanti mampu menampung hingga 35 meter kubik/detik.
“Tapi ketika sudah kita kerjakan dengan desain yang telah direncanakan itu, volume debit banjir akan meningkat menjadi 35 meter kubik/detik,” jelasnya.
Soal tanah yang diuruk, Ridwan pun tak menampik, hal itu menurutnya sudah sesuai dengan dokumen perencanaan, dimana Jalan Veteran nantinya akan dibuat dua dengan desain sungai ditengahnya.
“Yang dapat terlihat sekarang ini adalah pada pengerjaan yang dilakukan di belakang kawasan Klenteng Soetji Noerani, paling sekitar 200 meter arah ke Simpang Ulin itu kita lihat memang sudah menyempit,” ungkapnya.
Ridwan pun menekankan saat ini proyek yang merupakan tahap 1 itu sudah menyelesaikan proses pemasangan Corrugated Concrete Sheet Pile (CCSP) atau panel beton precast penahan air di tengah aliran badan Sungai Veteran.
“Untuk selanjutnya dilakukan pengurukan tanah untuk dibuat jalan kira-kira lebarnya 3,5 meter,” bebernya.
Ridwan merincikan proyek itu nantinya akan ada tiga tahap, tahap pertama dari muara Sungai Veteran hingga ke Simpang Ulin, dilanjutkan tahap kedua dari Simpang Ulin menuju ke Jalan Pramuka dan tahap ketiga dari Jalan Pramuka ke Sungai Gardu.
“Ini sudah melalui proses yang panjang dan telah sesuai dengan apa yang termuat pada dokumen perencanaan hingga analisis dampak lingkungannya,” tutupnya. (sfr/KPO-3)