BANJARMASIN, Kalimantanpost.com – Setelah STIE Indonesia Banjarmasin telah berubah nama dan status menjadi Institut Bisnis dan Teknologi Kalimantan (IBITEK), tak hanya menawarkan program studi yang lebih luas dan tingkat pendidikan yang lebih tinggi juga melakukan berbagai agar lebih familiar di masyarakat.
Beberapa terobosan tersebut berupak kerjasama dengan pemerintah daerah, sekolah-sekolah dan Perbankan maupun Rumah Sakit yang ada di Kalimantan Selatan (Kalsel)
“Adanya perubahan nama tersebut membuat kami melakukan pembaharuan kerja sama dengan Pemerintah Provinsi Kalsel maupun pemerintah daerah seperti Batola, Tapin dan lain-lain,” ujar Iqbal Firdausi adalah Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama di Institut Bisnis dan Teknologi Kalimantan (IBITEK) yang dihubungi, Kamis (15/5/2025) siang.
Misalnya, lanjut dia, kerjasama dengan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Batola melakukan kerjasama kajian investasi.
Selain itu, kata Iqbal, IBITEK juga melakukan kerjasama dengan beberapa sekolah-sekolah seperti SMAN 7 Banjarmasin, Dons Bosco Banjarmasin maupun SMK yang ada di Banjarmasin, Batola dan beberapa daerah lainnya di Kalsel.
“Kerjasama dengan sekolah diantaranya pembekalan kewirausahaan yang disampaikan dosen-dosen IBITEK,” tandasnya.
Lalu ada juga kerjasama dengan Rumah Sakit Sultan Suriansyah Banjarmasin terkait survei kepuasaan pasien atau ke RS Ansyari Saleh untuk mahasiswa magang dan bentuk kerjasama lainnya.
“Kami juga melakukan kerjasama dengan Bank Kalsel maupun Perusahaan Penjaminan Kredit Daerah (Jamkrida) dari Kalimantan dan Sumatera Barat,” paparnya.
Menurut Iqbal, kerjasama dengan Jamkrida ini dalam meningkatkan kualitas dan mutu Sumber Daya Manusia (SDM) di sektor Bisnis Keuangan khususnya Penjaminan Kredit.
“Kerjasama ini bertujuan untuk mengembangkan program pelatihan, pendidikan, kajian investasi dan penelitian yang relevan dengan kebutuhan industri penjaminan kredit,” tandasnya.
Juga ada bekerjasama dengan perguruan tinggi lain seperti Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin dan lain-lain.
Lewat kerjasama ini, jelas Iqbal agar masyarakat lebih familiar lagi dengan nama IBITEK. “Sebelumnya orang tahunya STIE Indonesia Banjarmasin, sekarang kami berusaha nama IBITEK lebih dikenal luas lagi di masyarakat.”
Rektor IBITEK Dr Yanuar Bachtiar, SE, MSi menambahkan dengan adanya perubahan dari Sekolah Tinggi menjadi Institut, yang memungkinkan mereka menawarkan program studi yang lebih luas dan tingkat pendidikan yang lebih tinggi.
“Dulu hanya ada program studi S1 Manajemen dan Akuntansi serta S2 Manajemen, sekarang bertambah ada prodi Teknik Informatika dan S2 Akuntansi,” paparnya.
Yanuar menjelaskan, perubahan status dan nama ini merupakan langkah strategis untuk menyesuaikan diri dengan perkembangan dunia pendidikan yang semakin menuntut adanya inovasi, terutama dalam bidang bisnis dan teknologi.
“Dengan perubahan ini, kami berharap dapat memberikan kontribusi yang lebih besar dalam pengembangan sumber daya manusia yang unggul di Kalimantan, khususnya di bidang bisnis dan teknologi,” kata Yanuar. (ful/KPO-3)
