Banjarmasin, Kalimantanpost.com – Pelantikan Bunda PAUD se-Kalimantan Selatan pada Senin (26/5/2025) di Gedung Mahligai Pancasila tidak sekadar menjadi seremoni. Momen ini justru njadi panggung bagi suara perubahan dan panggilan nyata untuk meningkatkan mutu pendidikan anak usia dini.
Hj Fathul Jannah resmi dilantik sebagai Bunda PAUD Provinsi Kalimantan Selatan oleh Gubernur Kalimantan Selatan, H. Muhidin. Usai pelantikan dirinya, Fathul Jannah kemudian turut melantik para Bunda PAUD kabupaten/kota, termasuk Hj. Neli Listriani yang dipercaya sebagai Bunda PAUD Kota Banjarmasin.
H Muhidin mengakui bahwa dengan pelantikan ini adalah amanah, bukan sekadar simbol. “Tugas menjadi Bunda PAUD bukan hanya memakai selempang. Ini tugas mencerdaskan generasi bangsa. Mari kita berlomba mendidik anak-anak agar tumbuh kreatif dan sehat, karena kualitas guru sangat menentukan keberhasilan PAUD,” ujarnya tegas.
Ia juga mendorong agar ada lomba-lomba kreatif di lingkungan PAUD untuk memotivasi tenaga pendidik dan anak-anak. “Kita siapkan hadiahnya. Tapi ingat, lomba bukan tujuan akhir, yang penting bagaimana anak-anak ini tumbuh menjadi pribadi cerdas dan berakhlak. Itu harapan kita semua,” tutur Muhidin penuh semangat.
“Kalau kita benar-benar terapkan lagu PAUD yang kita nyanyikan tadi: sehat, cerdas, ceria, dan berakhlak mulia — saya yakin anak-anak Kalimantan Selatan bisa bersaing dengan daerah manapun di Indonesia,” tambahnya.
Disisi lain, Hj. Neli Listriani, yang baru saja dilantik sebagai Bunda PAUD Kota Banjarmasin, langsung menyatakan kesiapannya untuk bergerak cepat. “Langkah awal kami adalah menyusun struktur keanggotaan baru dan berkolaborasi dengan pihak kecamatan dan kelurahan,” ujarnya.
Menanggapi isu sensitif soal kekerasan terhadap anak di lingkungan PAUD, Neli menegaskan pihaknya tidak akan tinggal diam. “Kami akan menggandeng guru-guru untuk pelatihan dan evaluasi rutin. Setiap anak berhak merasa aman dan nyaman selama belajar. Tidak boleh ada kekerasan, baik verbal maupun fisik,” terangnya lagi.
Kegiatan pelantikan ini menjadi penanda arah baru pengelolaan pendidikan anak usia dini di Kalimantan Selatan yang lebih kolaboratif, partisipatif, dan mengedepankan kualitas. Harapannya, langkah ini bukan hanya membentuk sistem, tetapi juga membentuk masa depan anak-anak dengan lebih baik dan bermartabat.
Pelantikan ini juga menyiratkan pesan bahwa pendidikan anak usia dini bukan urusan sampingan, melainkan investasi utama dalam pembangunan sumber daya manusia yang unggul dan berdaya saing.(nau/K-3)