MARTAPURA, Kalimantanpost.com – Suasana Balai Desa Mekar Sari, Kecamatan Tatah Makmur, Kabupaten Banjar, tampak berbeda. Puluhan warga, kader kesehatan, tokoh masyarakat, hingga petugas Puskesmas berkumpul dalam satu semangat memerangi stunting demi masa depan anak-anak desa.
Dalam forum bertajuk Rembuk Stunting, Pemerintah Desa Mekar Sari mengambil langkah serius menurunkan angka stunting yang menjadi perhatian nasional.
Kegiatan yang dilakukan baru baru ini, bukan sekedar rapat rutin, melainkan bentuk nyata kepedulian seluruh elemen desa terhadap tumbuh kembang generasi penerus.
“Stunting bukan hanya soal kurang gizi, ini soal masa depan. Kalau hari ini kita cuek, besok kita kehilangan satu generasi unggul,” tegas Kepala Desa, Jarkani, dalam sambutannya yang mengundang anggukan serius dari peserta.
Diskusi hangat berlangsung. Data balita dan ibu hamil dibedah, permasalahan gizi dan sanitasi dibahas mendalam. Tim dari Puskesmas menyoroti pentingnya edukasi bagi ibu hamil dan menyusui serta pola makan sehat yang terjangkau.
Pendamping desa, Hilda, menyuarakan urgensi program berkelanjutan. “Jangan hanya berhenti di forum. Harus ada aksi nyata di APBDes: dari makanan tambahan, edukasi gizi, hingga sanitasi bersih,” katanya lantang.
Semangat gotong royong dan kepedulian sosial terasa kental. Desa Mekar Sari menunjukkan bahwa stunting bukan masalah satu pihak, tapi panggilan bersama. Pemerintah desa pun berjanji mengawal hasil rembuk agar tidak sebatas wacana.
“Ini awal dari perubahan. Kami ingin semua anak Mekar Sari tumbuh sehat, cerdas, dan penuh harapan,” tutup Jarkani penuh optimisme. (sbr/KPO-1)
