BANJARMASIN, Kalimantanpost.com – Tim Biodiversitas Indonesia, yang dipimpin Dr Amalia Rezeki, kembali menemukan keberadaan tumbuhan endemik Borneo di Taman Biodiversitas Hutan Hujan Tropis, Lembah Bukit Manjai – Mandiangin, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan (Kalsel).
Tumbuhan ini bernama Dillenia borneensis, yang merupakan tumbuhan dari famili Dilleniaceae. Berasal dari bioma beriklim tropis basah di daerah Kalimantan.

Menurut Amel, sebutan akrab Biologist Conservation dari Universitas Lambung Mangkurat sekaligus pendiri Taman Biodiversitas ini, secara morfologi dapat diidentifikasikan sebagai spesies Dillenia borneensis.
“Namun demikian perlu dilakukan pendalaman lebih lanjut, untuk memastikannya,” katanya, Jumat (30/5/2025).
Sementara itu, nama ilmiah Dillenia borneensis untuk pertama kali, diperkenalkan oleh Ruurd Dirk Hoogland pada tahun 1952. POWO (2024).
Di seluruh dunia, terdapat kurang lebih 60 spesies Dillenia, dan salah satunya Dillenia borneensis endemik Pulau Kalimantan.
Mengutif hasil asesmen dari IUCN (International Union for Conservation of Nature and Natural Resources) Redlist, mengklasifikasikan tumbuhan Dillenia borneensis sebagai spesies yang rentan punah (vulnerable). Tren populasi tumbuhan ini makin menurun, karena diduga tekanan alih fungsi dan eksploitasi sebagai bahan bangunan.
“Jika mencermati status konservasinya, sudah sepatutnya, tumbuhan ini perlu dikonservasi, dan perbanyakan tumbuhan ini merupakan langkah sederhana yang dapat dilakukan. Kami pun dari Taman Biodiversitas akan melakukan perbanyakan bibitnya dikawasan kami, “ jelas Ferry F Hoesain praktisi konservasi dari Taman Biodiversitas.
Keberadaan tumbuhan endemik Borneo ini, lanjut dia, telah menambah deretan nama tumbuhan langka koleksi Taman Biodiversitas. Mengingat data mengenai jenis Dillenia selain Dillenia borneensis di kawasan Taman Biodiversitas masih sangat terbatas.
“Diduga masih terdapat jenis tumbuhan dari genus Dillenia yang belum teridentifikasi keberadaan atau sebarannya. Oleh karena itu diperlukan penelitian lebih lanjut,” pungkas Ferry. (ful/KPO-3)