Tahun ini ditarget oleh Pemprov Kalsel capaian investasi sebesar Rp 3,8 triliun, bismillah optimis untuk memenuhi target ini.
BANJARMASIN, Kalimantanpost.com – Ditengah program efisiensi oleh kebijakan Pemerintah Pusat hingga merambah ke daerah, ditambah kondisi darurat sampah yang dialami kota Banjarmasin tidak membuat tingkat investor yang masuk di Kota Seribu Sungai itu berkurang.
Hal ini dapat dibuktikan dari capaian realiasasi investasi triwulan pertama di Kota Banjarmasin tahun 2025. Transportasi, gudang dan telekomunikasi menjadi sektor penyumbang tertinggi capaian realisasi investasi pelaku usaha menengah dan besar di Kota Banjarmasin pada triwulan pertama tahun 2025.
Nominal realisasi capaian realisasi investasi pelaku usaha menengah dan besar di Kota Banjarmasin pada triwulan pertama itu hampir mencapai satu triliun rupiah yang terbagi dalam 14 sektor investasi.
Kepala DPMPTSP Kota Banjarmasin, Ari Yani didampingi Kabid Perencanaan, Pengembangan dan Pengendalian Penanaman Modal, Rahmiyati mengungkapkan realisasi investasi hingga Maret 2025 lebih dari 968 Milyar Rupiah.
“Tahun ini kita ditarget oleh Pemprov Kalsel capaian investasi kita sebesar Rp 3,8 triliun, bismillah optimis untuk memenuhi target ini,” katanya kepada awak media ini pada Selasa (6/5).
Bukan tanpa alasan, Ari Yani optimis atas target tersebut karena berkaca dari realisasi tahun sebelumnya yakni tahun 2024. Menurutnya, di tahun 2024 Banjarmasin ditarget memperoleh capaian investasi sebesar Rp2,8 triliun.
Tapi sambungnya, capaian realiasi investasi di tahun 2024 lalu mampu menembus angka Rp4,1 triliun.”ini lah kemudian yang memmbuat kita optimis untuk kembali mencapai lagi pada tahun ini, walaupun dari segi target ada penigkatan,” ungkapnya.
Informasi terhimpun data resmi yang diperoleh awak media ini dari DPMPTSP Kota Banjarmasin, nilai capaian realisasi investasi triwulan pertama sebesar Rp 968.537.658.858 dan terbagi pada 14 sektor investasi.
Sementara sektor tertinggi dicapai oleh transportasi, gudang dan telekomunikasi dengan nilai capaian sebesar Rp 719.522.984.418,00, ada pun yang terendah yakni industri kimia dan farmasi dengan nilai Rp 9.850.000.
Ari Yani pun mengungkapkan jika pihaknya mesti melakukan perubahan pola pekerjaan ditengah efisiensi anggaran dan darurat sampah, namun ujarnya, hal itu tidak mempengaruhi kinerja dan tujuan yang harus dicapai oleh DPMPTSP Banjarmasin.
“Untuk kegiatan-kegiatan kita, meskipun efisiensi, kita tetap jalan, hanya saja polanya kita rubah, kalau dulu pameran, mungkin kita akan rubah lagi ke yang lebih efektif,” katanya.
Ari Yani melanjutkan, pihaknya saat ini menerapkan pelayanan tepat sasaran untuk investor, dicontohkannya, seperti saat menginginkan adanya investor di sektor kesehatan yang masuk, maka pihaknya akan membawa calon-calon investor itu ke suatu tempat yang potensial untuk mengembangkan bisnis kesehatan.
“Jadi ibaratnya sasarannya lebih menuju, antara Pemerintah Daerah dan pelaku usaha, kemudian kita bisa sharing langsung juga terhadap peluang apa yang bisa dikerjakan di Kota Banjarmasin” bebernya.
Ari Yani mengungkapkan, investasi yang menjanjikan di Kota Banjarmasin saat ini adalah pada sektor transportasi dan pergudangan, hal tersebut karena keberadaan Pelabuhan Trisaksi sebagai pintu masuk dan keluarnya barang-barang untuk menangani tidak hanya wilayah Kalsel.
“Pelabuhan ini kan juga menangani barang yang datang mau menuju Kalteng, Kaltim, Kami juga akan terus berupaya mengoptimalkan peluang-peluang investor bisa masuk, dengan memberikan berbagai kemudahan bagi para pengusaha atau peminat investasi,” tutupnya.
Sementara itu, Rahmi menambahkan pihaknya terus berupaya mendongkrak capaian realisasi investasi tersebut, terutama pada saat memasuki masa pelaporan yakni pertiga bulan dengan terjun langsung ke lapangan memberi pendampingin bagi para investor.
“Jemput bola lah istilahnya, karena data ini tidak akan kita peroleh kalau para investor itu tidak melaporkan,” kata Rahmi. (Sfr)