BANJARMASIN, Kalimantanpost – Dr Amalia Rezeki, founder Sahabat Bekantan Indonesia (SBI) Foundation menerima kunjungan 32 finalis putra -putri Pariwisata Kalsel di Pendopo Meratus UNESCO Global Geopark Proboscis Monkey Natural Sanctuary Curiak Island, yang juga merupakan Stasiun Riset Bekantan – Pulau Curiak, Senin (5/5/2025).
Kunjungan ini, berkaitan dengan masa karantina terbuka finalis Putra dan Putri Pariwisata Kalsel, untuk memberikan pembekalan tentang pariwisata berkelanjutan, terutama pengenalan dan pengelolaan ekowisata.
Sebagai nrasumber perbekalan tersebut terdiri Dr Amalia Rezeki, pegiat konservasi, sekaligus pengelola ekowisata bekantan di Pulau Curiak yang termasuk, destinasi wisata wilayah barat dari Meratus UNESCO Global Geopark dan Ramadhan Jayusman, S.Si dari PIC – site 8 Badan Pengelola Meratus UNESCO Global Geopark.
“Saya menyambut positif sekaligus apresiasi yang tinggi kepada bapak Muhammad Syarifuddin, M.Pd Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Kalimantan Selatan, yang mengirimkan finalis Putra dan Putri Pariwisata Kalsel ke ekowisata bekantan, dalam rangka karantina terbuka dan menerima pembekalan pariwisata berkelanjutan. Saya berharap kerjasama yang baik ini bisa berkesinambungan terus “, jelas Amel sebutan akrab akademisi ULM yang juga yang juga pengelola Meratus UNESCO Global Geopark Site 8, kawasan ekowisata pelestarian bekantan alami Pulau Curiak Anjir Muara, Kabupaten Barito Kuala Kalimantan Selatan (Kalsel) ini.
Sementara itu Ramadhan Jayusman menjelaskan, tentang keberhasilan Meratus Geopark menjadi Meratus UNESCO Global Geopark merupakan sebuah capaian luar biasa yang patut diapresiasi dan disyukuri untuk Pemerintah dan masyarakat Kalsel.
Untuk itu, ia meminta agar para finalis Putra-Putri Pariwisata Kalsel dapat juga mendukung melakukan sosialisasi dan promosi destinasi wisata yang termasuk dalam jaringan Meratus UNESCO Global Geopark.
“Peran Putra Putri Pariwisata sangatlah penting dalam turut mempromosikan 54 destinasi wisata Meratus UNESCO Global Geopark yang tersebar di berbagai daerah di Kalsel,” kata Jayus yang juga Staf Badan Pengelola Meratus UNESCO Global Geopark.
Disamping itu Abdul Azis, selaku Koordinator delegasi finalis Putra Putri pariwisata dari Dinas Pariwisata – Provinsi Kalimantan Selatan, mengatakan tujuan dari dipilihnya Pulau Curiak untuk menjadi salah satu kegiatan Karantina Terbuka Pemilihan Putra Putri Pariwisata Kalimantan Selatan Tahun 2025 adalah untuk mengenalkan kembali dan memberikan pembekalan, kepada seluruh finalis terkait dengan Konsep Pengembangan Pariwisata Berkelanjutan, yang telah berhasil dirintis dan dibangun oleh Dr. Amalia Rezeki, bersama timnya dari SBI foundation.
“Sehingga menjadi destinasi wisata minat khusus yang mendunia,” ujarnya. (ful/KPO-3)