MILAN, Kalimantanpost.com – Davide Frattesi menjadi pahlawan kemenangan dramatis Inter Milan 4-3 atas tamunya Barcelona dalam laga leg kedua semifinal Liga Champions di Stadion Giuseppe Meazza, Milan, Rabu (7/5/2025) dini hari WIB.
Kemenangan ini pun membawa Nerazzurri melaju ke final setelah unggul agregat 7-6, jumlah gol terbanyak yang pernah dicetak dalam semifinal UCL dua leg.
Inter Milan menjadi klub Italia terakhir yang mengangkat trofi setelah kemenangan mereka pada tahun 2010. Lautaro Martinez dan kawan-kawan akan menuju ke Munich untuk bertanding di final Liga Champions UEFA (UCL) untuk kedua kalinya dalam tiga musim.
Setelah pertandingan ketat 3-3 di leg pertama minggu lalu, duel leg kedua juga cukup menarik dan lebih menegangkan.
Inter Milan unggul lebih dulu setelah Federico Dimarco berhasil mencuri bola dari Dani Olmo di lini tengah dan mengumpan ke Denzel Dumfries. Pemain Belanda ini meneruskannya ke Lautaro Martínez untuk tendangan sederhana ke gawang kosong kiper Wojciech Szczesny. 1-0 untuk Inter.
Menjelang turun minum, wasit Szymon Marciniak menghadiahi penalti untuk Inter setelah Pau Cubarsi dianggap melanggar Martinez setelah melihat VAR. Hakan Calhanoglu yang bertindak sebagai algojo menjalankan tugasnya dengan sempurna, sepakannya menembus gawang Barca untuk membawa Inter unggul 2-0 yang bertahan sampai babak pertama usai.
Setelah menang dari ketertinggalan dalam tiga dari lima pertandingan kompetitif sebelumnya, Barcelona sekali lagi bangkit melawan segala rintangan, dan berhasil menyamakan kedudukan ketika Eric García melepaskan tendangan voli dari umpan silang Gerard Martín ke sudut kiri atas gawang di menit 55.
Kedudukan 2-1 membangkitkan semangat
Barcelona yang kini memiliki momentum baru. Berawal umpan melengkung Martín diterima Olmo yang tidak terkawal, yang menyundul untuk menyamakan kedudukan 2-2 di menit 60.
Ini merupakan semifinal UCL pertama sejak 2022 yang mencapai angka dua digit dalam agregat gol.
Barcelona menguasai permainan sejak saat itu, dan mereka nyaris mencetak gol melalui Yamal sebelum menyelesaikan comeback gemilang di babak kedua dengan hanya dua menit tersisa di waktu normal. Raphinha melepaskan tembakan keras menggunakan kaki kiri ke arah Sommer, tetapi bola pantul langsung kembali ke pemain Brasil itu, yang melesat ke sudut jauh dan membawa timnya unggul untuk pertama kalinya dalam pertandingan tersebut.
Namun, saat tim tamu mulai memikirkan final, Dumfries mengirim umpan silang kepada Francesco Acerbi yang mengarahkan bola ke sudut atas di tiang dekat di menit 90+3. Kedudukan 3-3 memaksa perpanjangan waktu 30 menit.
Tuan rumah tampak bersemangat ketika permainan kembali berlangsung, dan menempatkan diri mereka kembali di depan ketika Mehdi Taremi meredam umpan silang Marcus Thuram mengirim umpan ke Davide Frattesi yang memasukkannya ke sudut jauh pada menit ke-99.
Kedudukan pun berubah menjadi 4-3 untuk keunggulan Inter.
Barcelona mencoba membalas, pemain pengganti Robert Lewandowski menyambar umpan kiriman Lamine Yamal, tetapi bola masih melayang. Keunggulan 4-3 untuk Inter pun bertahan, sekaligus membawa mereka ke partai puncak.
Pada final, Inter akan berhadapan dengan pemenang antara PSG melawan Arsenal yang bertanding Kamis (8/5). PSG menggenggam keunggulan 1-0 atas The Gunners. (ful/KPO-3)
