Kalimantan Post - Aspirasi Nusantara
Baca Koran
Space Iklan
Space Iklan
Iklan Utama
Kalteng

Gubernur Pimpin Pelepasliaran 45 Individu Orang Utan.

×

Gubernur Pimpin Pelepasliaran 45 Individu Orang Utan.

Sebarkan artikel ini
IMG 20250521 WA0056 1 e1747897080732
LEPASLIARKAN - Gubernur Kalteng, H Agustiar memimpin proses pelepasliarkan orang utan di kawasan Hutan Kota Nyaru Menteng Berkah. (Kalimantanpost.com/repro humas Kalteng).

PALANGKA RAYA, Kalimantanpost.com – Gubernur Kalteng Agustiar Sabran lepas Liarkan 45 individu Orang Utan di Hutan Kota Nyaru Menteng Berkah, Kecamatan Bukit Batu Palangka Raya, Rabu (21/5/2025).

Gubernur memaparkan, dengan luas wilayah mencapai 15,3 juta hektare, Provinsi Kalteng memiliki kekayaan sumber daya alam yang sangat melimpah.

Baca Koran

Salah satu potensi utamanya adalah kekayaan hutan yang mencapai 11,9 juta hektare. Kawasan hutan tersebut terdiri atas Hutan Produksi 8,95 juta hektare, Hutan Lindung 1,35 juta hektare, dan Hutan Konservasi 1,62 juta hektare.

“Wilayah kawasan hutan tersebut memiliki peran penting sebagai penyangga kehidupan, pengatur tata air dan sumber keanekaragaman hayati, yang sangat potensial untuk mendukung pembangunan,” ujarnya.

Gubernur juga menyampaikan apresiasi terhadap peran Yayasan Penyelamatan Orangutan Borneo (Yayasan BOS) yang terus konsisten dalam upaya pelestarian satwa liar, khususnya orangutan di wilayah Kalteng.

“Yayasan BOS telah beberapa kali melakukan pelepasliaran orang utan, dan kali ini akan melakukan pelepasliaran yang ke-45 untuk orang utan Kalimantan Tengah, dengan jumlah lima ekor di Taman Nasional Bukit Baka Bukit Raya,” jelasnya.

Gubernur menyatakan, pelepasliaran orang utan ini bukan semata-mata soal mengembalikan satwa ke habitat alaminya, melainkan juga mencerminkan komitmen bersama dalam melestarikan warisan alam Kalteng.

Agenda tersebut dihadiri unsur Forkopimda, kepala perangkat daerah lingkup Kalteng, Ketua Pembina Yayasan Penyelamatan Orang Utan Borneo Willie Smith, Ketua Yayasan Penyelamatan Orang Utan Borneo Jamartin Sihite beserta jajaran, serta camat, lurah dan Kelompok Nelayan Simpei Karuhei. (drt/KPO-4).

Baca Juga :  Indonesia Hasilkan 10,8 Juta Sampah Plastik
Iklan
Iklan