CHINA, Kalimantanpost.com – Tim futsal putri Indonesia wajib memenangkan pertandingan terakhir Grup C melawan Bahrain agar bisa melaju ke perempat final Piala Futsal Wanita AFC Asia China 2025 yang berlangsung di Hohhot Sports Centre China, Minggu (11/5/2025) pukul 14.00 Wita.
Jika menang, putri Indonesia akan meraih poin 4 dan minimal menjadi dua terbaik peringkat tiga.
Jepang telah memastikan tempat mereka di babak berikutnya setelah menahan gempuran Bahrain di babak kedua untuk unggul 3-2 pada Matchday 2, yang membawa mereka meraih enam poin.
Thailand ditahan imbang 0-0 oleh Indonesia dan membutuhkan satu poin lagi untuk finis di posisi dua teratas saat mereka menghadapi Jepang.
Menjelang pertandingan melawan Bahrain, pelatih Indonesia, Luis Estrela memuji anak asuhnya yang membawa permainan ke Thailand dan meskipun kecewa karena tidak dapat muncul sebagai pemenang, ia mengakui bahwa itu masih bisa menjadi hasil yang penting.
“Saya pikir kami bermain luar biasa di babak pertama dan secara defensif, kami menghentikan Thailand dengan tekanan tinggi yang sangat bagus terhadap mereka,” katanya dikutif dari laman AFC, Minggu (11/5).
“Saya pikir kami harus memiliki kualitas yang lebih baik dalam penguasaan bola dan kami perlu menemukan ruang yang tepat (dalam serangan), tetapi skema taktisnya sangat bagus… kami seharusnya masuk ke ruang ganti dengan keunggulan,” ujarnya.
“Babak kedua lebih sulit, kami kehilangan kemampuan untuk menekan dan Thailand juga membaik. Saya tidak senang karena kami tidak menang, tetapi poin ini bisa jadi penting, jadi saya sangat bangga dengan penampilan kami,” tandasnya.
Pelatih asal Portugal itu menegaskan fokus mereka kini sepenuhnya tertuju pada mengalahkan Bahrain untuk meraih kemenangan pertama mereka di turnamen itu, yang seharusnya cukup untuk membawa mereka lolos ke babak delapan besar.
“Saya pikir kami dalam kondisi yang baik,” kata pria berusia 45 tahun itu. “Namun yang terpenting, mentalitas kami. Kami ingin bermain sebagai tim papan atas dengan mentalitas pemenang, dengan tekanan yang bagus, dengan kualitas baik saat menguasai maupun tidak menguasai bola, dengan skema taktis yang (bagus).
“Ini akan menjadi tantangan berat karena Bahrain adalah tim yang sangat bagus dan memiliki pelatih yang sangat bagus. Kami akan memulihkan diri sekarang dan melakukan analisis video, serta menemukan strategi yang tepat,” ungkap Estrela.
Meskipun pada akhirnya gagal, Marcelino Da Silva dari Bahrain tampak berseri-seri setelah mereka hampir melakukan perlawanan luar biasa melawan Jepang.
“Kami bermain melawan tim terbaik di Asia,” katanya. “Awalnya kami punya strategi untuk mengendalikan permainan dan di babak kedua, kami mengubah mentalitas dan mencoba memenangkan pertandingan. Para pemain saya percaya pada apa yang saya katakan dan mereka melihat (rencana) itu berhasil.
“Saya sangat bangga kepada mereka karena mereka memberikan lebih dari 100 persen dan berpikir orang-orang menikmati menonton pertandingan. Saya mengucapkan ‘terima kasih’ kepada para pemain karena mereka percaya pada proses kami, karena kami menunjukkan bahwa kami bisa melakukan sesuatu. Saya menyukai keberanian mereka dan mereka mengendalikan permainan (di babak kedua) dan itu lebih dari cukup.”
konten gambar
Pelatih asal Italia itu optimistis dengan pertandingan terakhir mereka melawan Indonesia, di mana mereka harus meraih kemenangan pertama dalam sejarah turnamen agar dapat tetap bersaing untuk mendapatkan tempat di babak sistem gugur.
“Ya, kami bisa menang – kenapa tidak?” kata pria berusia 50 tahun itu. “Pertandingan ini (melawan Jepang) memberi kami dorongan yang kami butuhkan. Jika kami kalah dengan selisih enam atau tujuh gol, rasanya akan berbeda. Namun hari ini, kami tampil lebih kuat setelah pertandingan.” (ful/KPO-3)
