Kalimantan Post - Aspirasi Nusantara
Baca Koran
Space Iklan
Space Iklan
Iklan Utama
Banjarmasin

NUFReP Efektif Atasi Banjir, Tak Bisa Andalkan Pasang Surut

×

NUFReP Efektif Atasi Banjir, Tak Bisa Andalkan Pasang Surut

Sebarkan artikel ini
IMG 20250530 WA0011 e1748585345464
PENGENDALI BANJIR - Proyek NUFReP disebut sangat efektif untuk mencegah terjadinya banjir rob, baik yang disebabkan curah hujan tinggi ataupun pasang air. (Kalimantanpost.com/zahidi).

BANJARMASIN, Kalimantanpost.com – Program revitalisasi Sungai Veteran pada proyek National Urban Flood Resilience Project (NUFReP) disebut sangat efektif untuk mencegah terjadinya banjir rob, baik yang disebabkan curah hujan tinggi ataupun karena kondisi pasang air laut.

Bukan tanpa alasan, selain hasil dari proyek NUFReP itu yang menjanjikan sepuluh kali lebih banyak soal daya tampung air dari sebelumnya, juga pada proyek itu dilengkapi teknologi pompa dan pintu air sebagai pendukung dalam upaya pencegahan terhadap banjir.

Kalimantan Post

Kasatker PJSA Kalimantan III, Ridwan Fauzi mengatakan bahwa kombinasi pintu air dan pompa yang dipasang di muara Sungai Veteran merupakan alternatif paling efektif untuk pengendalian banjir rob di Kota Banjarmasin pada saat air sungai pasang.

“Kita pasang pintu air ada tiga titik disini, yaitu di Sungai Bilu, Sungai Gardu dan muara Sungai Veteran yang langsung bersentuhan dengan Sungai Martapura sebagai induknya,” ujar Ridwan kepada awak media ini.

“Terkait ketinggian pintu airnya, itu berkisar antara 4-5 meter, dengan memperhatikan kondisi ketinggian lahan, nah jika terdapat rembesan dari pintu air itu pun kita gunakan teknologi pompa air, untuk memompa keluar air yang ingin masuk ke Pemukiman,” sambungnya.

Lebih lanjut, Ridwan menegaskan soal memperbesar debit penampungan air itu dengan penyamarataan lebaran sungai Veteran dari titik muaranya di Tempekong hingga ke Sungai Gardu dengan lebar 8,2 meter.

“Saat ini yang kita kerjakan dan menjadi sorotan 20 meter jadi 8 ,2 meter itu pendek sekali, tidak sampai 200 meter dari Sungai Veteran, tapi kita lihat sepanjang sungai ini hingga ke Sungai Gardu, semuanya mengecil, ada yang cuma 2-3 meter saja,” ungkapnya.

“Lalu kita hitung lah debit penampungan air saat ini, dimana Sungai Veteran hanya mampu menampung 3,5 meter kubik/detik, dan kita jadikan daya tampungnya hingga 35 meter kubik/detik,” sambung Ridwan.

Baca Juga :  Wali Kota Yamin Dorong Karang Taruna Jadi Motor Penggerak

Ia meyakini, jika dikalkulasikan secara keseluruhan, maka Sungai Veteran terjadi perluasan, bukan penyempitan seperti yang beredar saat ini, akan tetapi, karena memang dimulai dari titik terlebar, sehingga sangat tersorot dengan imej penyempitan sungai.

“Padahal titik optimal perluasan Sungai Veteran itu hanya 8,2 meter untuk lebarnya, dan ini sudah melalui kajian lengkap, termasuk dokumen perencanaan yang studi kaji awalnya memang dari pihak lokal disini,” ucapnya.

“Kalau saya tidak salah itu 2014 studi kaji awal dilakukan oleh orang-orang disini juga, kami pun perannya disini hanya sebagai pelaksana, tidak mungkin mengerjakan sesuatu tanpa landasan, dan apa yang kita laksanakan hari ini itu sudah mengikuti sesuai dokumen perencanaan dan amdalnya,” tutup Ridwan.

Sebelumnya, Kepala Dinas PUPR Kota Banjarmasin, Suri Sudarmadiyah menegaskan jika penanganan banjir rob di Kota Banjarmasin saat ini tidak bisa lagi menggunakan upaya alami pasang surut air, melainkan mesti melibatkan teknologi baik dalam pencegahan maupun penanganannya.

Menurutnya, langkah strategis mesti dilaksanakan untuk menanggulangi banjir rob, pihaknya pun kemudian membangun Rumah Pompa dan Pintu Air di kawasan Sungai Belasung sebagai bentuk upaya menanggulangi musibah rob secara mekanis dan teknis.

Meski sempat menemui kendala, akibat pembangunan dilaksanakan di musim hujan, Suri Sudarmadiyah optimis cara itu setidaknya mampu mengurangi resiko rendaman atau genangan akibat dari banjir rob. (sfr/KPO-4)

Iklan
Iklan