BANJARMASIN, Kalimantanpost.com – Tahapan penting menjelang gelaran Pekan Olahraga Pelajar Daerah (Popda) Kalimantan Selatan 2025 resmi dimulai. Panitia kini tengah melaksanakan proses verifikasi keabsahan atlet, langkah awal krusial sebelum pertandingan dan seremoni pembukaan yang dijadwalkan pada 7 hingga 9 Mei mendatang.
Ketua Tim Keabsahan Popda Kalsel 2025, Zulhaidir, menegaskan bahwa proses verifikasi ini menjadi penentu utama kelayakan seorang atlet pelajar untuk bertanding mewakili daerahnya.
“Standar utama yang kami tetapkan meliputi tahun kelahiran 2007, domisili sekolah, dan kelengkapan dokumen pribadi seperti akta kelahiran, kartu pelajar, serta surat keterangan dari sekolah,” jelas Zulhaidir.
Sistem verifikasi dijalankan secara digital dengan mekanisme dua tahap. Pertama, setiap peserta wajib mengunggah dokumen keabsahan ke laman resmi panitia. Tahap kedua, panitia akan melakukan pencocokan dokumen asli dengan data digital yang telah diunggah pada 7-9 Mei.
“Jika ada ketidaksesuaian data, maka atlet otomatis tidak diperbolehkan bertanding. Tapi jika semua sesuai, mereka resmi masuk sebagai peserta Popda,” tegasnya.
Verifikasi dilaksanakan secara bertahap per kabupaten/kota dan ditargetkan rampung pada 9 Mei. Total 13 kabupaten/kota akan mengikuti proses ketat ini sebagai syarat keikutsertaan.
Popda Kalsel 2025 akan mempertandingkan 11 cabang olahraga (cabor), yang mayoritas mengacu pada cabor di tingkat nasional. Beberapa venue utama yang akan digunakan antara lain GOR Hasanuddin untuk cabor gulat, panjat tebing, dan renang, Lapangan Kayutangi untuk panahan, Gedung Unlam untuk taekwondo, serta cabang menembak yang kemungkinan besar digelar di Peternakan atau Gedung Cendrawasih.
“Popda ini adalah ajang seleksi sekaligus pembinaan. Meski belum dipertandingkan di Popnas, cabor seperti gulat tetap penting. Apalagi kita dengar DKI Jakarta tengah memperjuangkan agar gulat bisa masuk dalam Popnas mendatang,” ucap Zulhaidir.
Dia juga mengungkapkan informasi terbaru bahwa Popnas yang semula direncanakan digelar di Medan dan Aceh, kini berpotensi dipindah ke Jakarta. Keputusan final akan ditentukan dalam rapat BOPOPSI (Badan Pembina Olahraga Pelajar Seluruh Indonesia) dalam waktu dekat.
Dengan proses keabsahan yang ketat dan persiapan venue yang hampir rampung, Popda Kalsel 2025 diharapkan menjadi wadah kompetitif bagi para atlet pelajar untuk unjuk kemampuan terbaik di tingkat provinsi sebelum berlaga di kancah nasional. (nfr/k-9)