BANJARMASIN, Kalimantanpost.com – Sebagai wujud kepedulian terhadap lingkungan, khususnya di Kota Banjarmasin, Program Studi (Prodi) Pendidikan Biologi, FKIP ULM melaksanakan talkshow bersama para mahasiswa/i Pendidikan Biologi yang membahas pengolahan limbah organik rumah tangga menjadi produk ramah lingkungan.
Kegiatan tersebut menghadirkan tiga orang narasumber kompeten yang aktif bergerak di bidang lingkungan, baik sebagai akademisi maupun praktisi. Ketiganya yakni Ir Firda Herlina ST. M.Eng, Muhammad Farhan Azhari M.Pd dan Pipin Widyawati S.Pd.
Menurut Firda, jika generasi muda mengetahui potensi keuntungan melakukan pilah dan olah sampah, terlebih sampah organik rumah tangga, bukan hanya soal menjaga kebersihan lingkungan, namun lebih jauh ada peluang bisnis di dalamnya.
Firda pun menekankan kepada para peserta yang sejatinya merupakan calon tenaga pendidik agar dapat terus menerus membagikan pesan kepada generasi muda untuk selalu menjaga lingkungan dengan salah satunya melakukan pemilahan dan pengolahan sampah.
Lebih lanjut, Firda juga menegaskan pilah dan olah sampah sangat bergantung dari niat masyarakat, menurutnya, jika hal tersebut benar-benar diniatkan maka pilah dan olah sampah ini benar-benar akan menjadi peluang ekonomi.
“Mari kita membangun edukasi dari orang terdekat dulu, bahwa pentingnya proses pilah dan olah sampah. Contohnya sampah organik tadi tidak hanya bisa jadi pupuk dan kompos, tapi tadi kita lihat juga bisa jadi sabun dan ini bernilai ya,” kata Firda.
“Wujud nyata dari kita akademisi dan mahasiswa/i ini adalah sosialisasi, karena pemerintah tidak bisa berjalan sendiri, setidaknya ilmu apa yang kita dapatkan disini, kita serap dan kemudian dibagikan kepada masyarakat,” tambahnya.
Narasumber lainnya, Farhan menyerukan ajakan kepada para peserta yang nantinya terjun ke lapangan untuk terus memberi edukasi tentang pilah dan olah sampah, terlebih ujarnya para peserta merupakan calon pendidik nantinya di berbagai sekolah.
“Nanti kan ini calon-calon pengajar, maka mereka lah yang memiliki peran yang kuat untuk menanamkan pola pikir untuk mengolah dan memilah sampah kepada para gen alpha ya,” ujar Farhan.
Adapun, Pipin Widyawati menyebutkan proses pilah sampah sangat mudah, bahkan dirinya juga melakukan pengolahan sampah yang juga sangat mudah jika dilakukan dengan hati. Dicontohkannya seperti apa yang diolahnya yakni minyak jelantah yang kemudian dapat menjadi sabun mandi.
“Jadi ini benar-benar harusnya jadi perhatian bersama, termasuk peran kita sebagai agen perubahan. Mari kita wujudkan kota ini bebas sampah, kita share dan kita bagi pengetahuan soal olah sampah kepada masyarakat seluas-luasnya,” pesannya. (Sfr/KPO-1)