BANJARMASIN, Kalimantanpost.com – Di tengah program efisiensi kebijakan pemerintah pusat hingga merambah ke daerah, ditambah kondisi darurat sampah yang dialami kota Banjarmasin membuat sejumlah pihak harus merubah pola pekerjaan yang dilaksanakan pada 2025.
Salah satu instansi yang terdampak adalah Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Banjarmasin. Mereka mesti merubah pola pekerjaan termasuk dalam hal menarik investor ke Kota Banjarmasin.
Kepala DPMPTSP Kota Banjarmasin, Ari Yani pun membenarkan jika pihaknya mesti melakukan perubahan pola pekerjaan di tengah efisiensi anggaran dan darurat sampah, namun hal itu tidak mempengaruhi kinerja dan tujuan yang harus dicapai oleh DPMPTSP Banjarmasin.
“Untuk kegiatan-kegiatan kita, meskipun efisiensi, kita tetap jalan, hanya saja polanya kita rubah, kalau dulu pameran, mungkin kita akan rubah lagi ke yang lebih efektif,” katanya.
Ari Yani melanjutkan, pihaknya saat ini menerapkan pelayanan tepat sasaran untuk investor. Dicontohkannya, seperti saat menginginkan adanya investor di sektor kesehatan yang masuk, maka pihaknya akan membawa calon-calon investor itu ke suatu tempat yang potensial untuk mengembangkan bisnis kesehatan.
“Jadi ibaratnya sasarannya lebih menuju, antara Pemerintah Daerah dan pelaku usaha, kemudian kita bisa sharing langsung juga terhadap peluang apa yang bisa dikerjakan di Kota Banjarmasin” bebernya.
Ari Yani mengungkapkan, investasi yang menjanjikan di Kota Banjarmasin saat ini adalah pada sektor transportasi dan pergudangan, hal tersebut karena keberadaan Pelabuhan Trisaksi sebagai pintu masuk dan keluarnya barang-barang untuk menangani tidak hanya wilayah Kalsel.
“Pelabuhan ini kan juga menangani barang yang datang mau menuju Kalteng, Kaltim, Kami juga akan terus berupaya mengoptimalkan peluang-peluang investor bisa masuk, dengan memberikan berbagai kemudahan bagi para pengusaha atau peminat investasi,” tutupnya. (sfr/KPO-4)
Kepala DPMPTSP Kota Banjarmasin, Ari Yani. (Kalimantanpost.com/zahidi).