PALANGKA RAYA, Kalimantanpost.com – Peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2025 menjadi momentum strategis bagi Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah untuk menegaskan komitmennya dalam menghadirkan pendidikan yang inklusif, berkualitas, dan bebas biaya bagi seluruh masyarakat.
Untuk mendukung hal tersebut, Pemprov Kalteng pada 2025 ini menganggarkan Rp2,3 triliun untuk sektor pendidikan. Salah satu program unggulannya adalah kuliah gratis bagi 10.000 mahasiswa.
“Pendidikan gratis ini akan diluncurkan pada peringatan Hari Jadi Provinsi Kalteng pada 23 Mei mendatang,” kata Gubernur Kalteng, H Agustiar Sabran dalam sambutan yang dibacakan Wagub H Edy Pratowo pada peringatan Hardiknas di halaman Dinas Pendidikan, Jumat (2/5/2025).
Wagub mengatakan, hal ini sesuai dengan arah kebijakan nasional, dimana Pemprov berkomitmen menghadirkan layanan pendidikan gratis untuk SMA/SMK/SLB bagi yang tidak mampu ataupun yang berada di pelosok atau pedalaman dan juga bantuan kuliah gratis.
“Biaya sekolah bahkan hingga kuliah sepenuhnya ditanggung pemerintah. Tidak ada pungutan,” tegas Edy.
Selain itu, program satu keluarga satu sarjana yang telah dijalankan pun menjadi bagian dari upaya pemerataan akses pendidikan tinggi.
Pemprov juga fokus membenahi fasilitas pendidikan, termasuk pengadaan TV interaktif dan papan tulis digital, serta membangun Sekolah Rakyat untuk masyarakat yang belum terjangkau pendidikan formal.
“SDM adalah kunci. Kalau hanya mengandalkan sumber daya alam, suatu saat akan habis. Tapi kalau kita punya SDM dan ilmu pengetahuan, itu tidak akan pernah habis,” lanjut Edy.
Sebelumnya, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Republik Indonesia menekankan, Hardiknas bukan hanya sekadar seremonial tahunan, melainkan panggilan untuk memperkuat dedikasi terhadap amanat konstitusi mencerdaskan kehidupan bangsa.
Pendidikan ditegaskan sebagai hak asasi dan hak sipil yang tidak boleh diskriminatif, serta sebagai sarana membangun kepribadian, akhlak mulia, dan kemajuan peradaban bangsa.
Presiden Prabowo Subianto, melalui Asta Cita keempat, juga disebut menempatkan pendidikan sebagai prioritas nasional, dengan fokus pada pemutusan rantai kemiskinan melalui revitalisasi sarana prasarana, digitalisasi pembelajaran, serta peningkatan kompetensi dan kesejahteraan guru.
Senada dengan hal tersebut, Plt Kepala Dinas Pendidikan Kalteng Muhammad Reza Prabowo menambahkan, pelaksanaan Hardiknas tahun ini menjadi semangat tambahan untuk memperkuat realisasi program strategis pendidikan.
“Kita ingin pendidikan di Kalteng tidak hanya merata, tetapi juga berkualitas dan mampu bersaing secara nasional bahkan internasional,” ujarnya.
Reza juga menjelaskan, saat ini Pemprov tengah memfinalisasi regulasi Kartu Huma Betang sebagai integrator berbagai program bantuan pendidikan. Selain itu, pemerintah tengah mengoordinasikan penyediaan lahan untuk Sekolah Rakyat bersama kabupaten/kota serta mengembangkan program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang mulai diuji coba di Palangka Raya.
“Kita harus pastikan semua program berbasis data terbaru dan tidak ada tumpang tindih. Paling lambat 2026 semua program akan mulai berjalan secara menyeluruh,” jelas Reza.
Untuk mendukung transparansi dan digitalisasi pendidikan, Pemprov juga telah meluncurkan aplikasi Pena Kalteng yang memungkinkan masyarakat memantau langsung kondisi sekolah di seluruh wilayah. Pemerintah pun tengah menyusun surat edaran terkait manajemen kegiatan seperti study tour dan wisuda untuk meningkatkan efisiensi sekolah.
Dengan kolaborasi pemerintah, masyarakat, dunia usaha, dan media, Pemprov Kalteng optimistis mewujudkan pendidikan bermutu yang benar-benar menyentuh seluruh lapisan masyarakat. (drt/KPO-4).