BANJARMASIN, Kalimantanpost.com – Puskesmas Sungai Andai resmi dilaunching sebagai puskesmas ramah pelayanan publik pioner di Kota Banjarmasin.
Launching tersebut ditandai dengan pemotongan pita oleh Wakil Wali Kota Banjarmasin, Hj Ananda.
Usai memotong pita, Ananda menegaskan kepada seluruh karyawan di Puskesmas tersebut agar mentaati SOP pelayanan yang sudah diberikan oleh Ombudsman RI Perwakilaan Kalsel.
“Kami berkomitmen dengan Ombudsman bahwa seluruh layanan itu manusiawi, selama ini banyak yang menganggap pelayanan itu ketus, tidak manusiawi, tidak ramah, nah kami ingin ada SOP lah, dan kesempatan ini ditangkap oleh Ombudsman, kita kerjasama dan ini pioner, percontohan,” kata Ananda.
Ia berharap 27 Puskesmas lainnya di Kota Banjarmasin bisa mengikuti langkah dari Puskesmas Sungai Andai, yakni menerapkan prinsip ramah pelayanan publik.
“Itu kan ada barcode ya, jadi kelihatan disana apa saja yang menjadi poin standar dari pelayanan di tempat ini,” ujar Nanda.
Lebih lanjut ujar Nanda, kedepan dirinya akan melakukan inspeksi secara diam-diam untuk mengetahui bagaimana proses ramahnya pelayanan publik di Puskesmas itu.
“Harus betul-betul ramah, dan nanti saya akan cek ke lapangan,” tegas Ananda.
Sementara itu, Kepala Ombudsman RI Perwakilan Kalsel, Hadi Rahman menyebut pihaknya hari ini terlibat dalam penetapan Puskesmas Sungai Andai sebagai puskesmas ramah pelayanan publik.
“Kami kan lembaga negara yang megawasi penyelenggara dalam hal pelayanan publik, termasuk layanan kesehatan, sementara ini penilaian tentu banyak indikator dalam melakukannya, salah satunya hasil penilaian kami pada tahun sebelumnya,” kata Hadi.
“Nah Puskesmas Sungai Andai ini dari sisi penilaian konsumen itu sudah tingggi, termasuk dalam zona hijau, sehingga ini menjadi modal awal kami dorong dalam hal juga membenahi di aspek sikap pelayanan tadi,” tambahnya.
Hadi pun menekankan ramah pelayanan tidak hanya soal kelengkapan sarpras dan fasilitas lainnya, melainkan sebuah kompetensi petugas dalam memberikan pelayanan harus menjaadi perhatian serius dari manajemen puskesmas dan semua pelaksana.
“Satu program itu harus berkelanjutan, yang kedua harus evaluasi, jadi kita evaluasi setelah ditetapkan ini apakah ramah pelayanan itu berlanjut, jangan cuma ramah di awal saja, tapi harus sepanjang masa,” pesannya.
(sfr/KPO-4)