Kalimantan Post - Aspirasi Nusantara
Baca Koran
Space Iklan
Space Iklan
Iklan Utama
HEADLINE

Seorang Calon Haji Meninggal Dunia di Arab Saudi

×

Seorang Calon Haji Meninggal Dunia di Arab Saudi

Sebarkan artikel ini
IMG 20250511 WA0034
Arsip - Pelaksanaan Harian Kepala Pelayanan Kesehatan Embarkasi Balai Kekarantinaan Kesehatan Kelas I Mataram, Hairul Yamin (tengah) didampingi Ketua Tim Bina Haji Reguler Kanwil Kemenag NTB Syukri (kiri) saat memberikan keterangan pers di Asrama Haji NTB di Mataram. (Antara)

MATARAM, Kalimantanpost.com – Seorang calon haji dari Embarkasi Lombok, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), dilaporkan meninggal di Tanah Suci Arab Saudi akibat sakit.

Pelaksanaan Harian Kepala Pelayanan Kesehatan Embarkasi Balai Kekarantinaan Kesehatan Kelas I Mataram, Hairul Yamin membenarkan satu calon haji Embarkasi Lombok meninggal di Arab Saudi.

Baca Koran

“Calon haji yang meninggal ini berasal dari Kloter 4 Kabupaten Lombok Timur. Dia meninggal dunia di RS King Fahd Madinah, Arab Saudi, pada hari Jumat (9/5) pukul 10.40 waktu Arab Saudi,” ujarnya di Mataram, Minggu (11/5/2025).

Ia mengungkapkan berdasarkan informasi yang diterima tim kesehatan Embarkasi Lombok di Asrama Haji NTB, jamaah itu meninggal akibat batuk darah.

“Yang bersangkutan juga berstatus pengobatan lanjutan Tuberkulosis (TB) sebelum berangkat ke Tanah Suci,” kata Hairul Yamin.

Menurutnya, hingga saat ini jumlah calon haji NTB yang meninggal dunia sudah sebanyak tiga orang, satu orang meninggal di Arab Saudi dan dua orang meninggal sebelum diberangkatkan ke Tanah Suci, Arab Saudi, yakni di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Provinsi NTB.

“Sedangkan, jamaah yang masih di rawat inap di Embarkasi Lombok ada lima orang, empat orang di rawat inap di RSUD Provinsi NTB dan satu orang di RSJ Mutiara Sukma Mataram,” ungkapnya.

Ia menambahkan bagi jamaah yang masih di rawat inap di rumah sakit di NTB tetap akan diberangkatkan ke Tamah Suci, Arab Saudi, pada kloter berikutnya bila sudah dinyatakan sehat oleh tim dokter.

“Memang sebagian besar jamaah haji kita ini kategori risiko tinggi baik karena penyakit dan usianya,” katanya. (Ant/KPO-3)

Baca Juga :  Operasikan UAV Canggih Memonitor Karhutla di Kalsel
Iklan
Iklan