Oleh : AHMAD BARJIE B
Disamping berbicara tentang sungai-sungai di dunia, Al Quran juga membicarakan tentang sungai di akhirat. Surga yang akan dinikmati oleh orang-orang yang beriman di akhirat nanti, merupakan kenikmatan yang luar biasa yang tidak pernah terlihat oleh mata, terdengar oleh telinga atau terlintas dalam pikiran atau hati manusia. Meskipun demikian Allah telah memberikan beberapa isyarat akan kenikmatan surga, diantaranya dihiasi dengan sungai-sungai yang mengalir di bawahnya. Ketika Allah menggambarkan kenikmatan surga, maka hampir selalu disinggung adanya sungai-sungai yang mengalir di bawahnya, tajri min tahtihal anhar, yang di sela-selanya tumbuh pohon yang rindang dan aneka buah yang lebat dan manis rasanya.
Banyak sekali ayat AlQuran yang menginformasikan bahwa sungai-sungai adalah hiasan surga, diantaranya QS Al-Baqarah ayat 25, QS Ali Imran ayat 15, 136, 195, 198, An-Nisa ayat 13, 122, Al-Maidah ayat 12, 85, 119 dan masih banyak lagi. Di sini hanya diambil satu saja diantaranya, “Katakanlah: Inginkah Aku kabarkan kepadamu apa yang lebih baik dari demikian itu? (hiasan dunia berupa wanita, anak, emas perak, dll, pen): Untuk orang-orang yang bertakwa kepada Allah, pada sisi Tuhan mereka ada surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; mereka kekal di dalamnya. Dan ada pula istri-istri yang disucikan serta keridhaan Allah. Dan Allah Maha Melihat akan hamba-hambaNya”. (QS. Ali Imran : 15)
Surga-surga yang disediakan Allah bagi orang-orang yang bertakwa, mengalir di sisi dan sekelilingnya sungai-sungai berupa air minuman seperti madu, susu, khamar, air putih, dll, kenikmatan dan kesenangan yang tidak pernah dilihat sebelumnya oleh mata, didengar telinga dan terlintas dalam hati seseorang saat di dunia. Orang yang mampu menahan diri untuk tidak minum khamar di dunia (karena diharamkan, memabukkan, merusak akal dan pangkal perbuatan dosa), kelak ketika di surga disediakan khamar yang sangat enak, tidak memabukkan dan tidak merusak akal. Sungai di surga menyediakan susu, madu, khamar dan lain-lain tanpa ada batasan dan larangan lagi. Namanya juga surga, tidak ada lagi sesuatu yang dilarang untuk dimakan, diminum dan dinikmati.
Para penghuni surga tidak menghendaki atau menginginkan perpindahan dan perubahan lagi. Mereka didampingi oleh istri-istri (bidadari) yang cantik-jelita, suci dan bersih dari kotoran, gangguan haid atau nifas, serta bermacam gangguan yang sering menimpa wanita di dunia. Di samping itu mereka dikaruniai ridha Allah yang tidak akan menurunkan murka-Nya kepada mereka. Hal ini merupakan nikmat dan karunia yang lebih besar dan lebih agung daripada nikmat yang sedang mereka cicipi, karena Allah Maha Melihat kepada hamba-hamba-Nya yang akan memberikan kepada mereka masing-masing apa yang patut diperolehnya dari pahala dan ganjaran perbuatannya di dunia.
Menurut Ahmad Musthafa al-Maraghi, surga yang dijanjikan sebagai balasan bagi orang-orang yang bertaqwa itu terbagi kepada dua macam kategori: Pertama, ganjaran pahala yang bersifat jasadi, yaitu surga beserta isinya, berupa kenikmatan dan kebaikan, yang dihiasai dengan sungai-sungai yang mengalir, serta istri-istri yang bebas dari cacat dan kekurangan, baik fisik maupun mental, sebagaimana kekurangan wanita di dunia. Kedua, ganjaran pahala yang bersifat rohani, yaitu mendapatkan keridhaan Allah tanpa disertai kemarahan dan kemurkaan. Nikmat ini merupakan nikmat yang teragung dari semua nikmat yang disediakan di akhirat bagi orang-orang yang bertakwa.
Hamka mengatakan, kenikmatan surga beribu kali lebih baik daripada berbagai keindahan yang menghiasi dunia, semuanya tidak bisa dibandingkan dengan hiasan-hiasan dunia yang walaupun terasa indah dan sangat mengenakkan bagi yang merasakannya, namun tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan kenikmatan surga. Keberadaan sungai-sungai di surga juga merupakan perlambang kemakmuran dan kesuburan, bahwa di surga itu selain sungai yang indah-indah juga banyak tanaman dan buah-buahan apa saja yang sangat enak, sehingga manusia tidak ingin berpindah lagi ke tempat lain.
Jadi, walaupun surga itu masih merupakan rahasia Allah apa dan bagaimana bentuk kenikmatannya, namun isyaratnya sebagian sudah diberi tahu, seperti adanya bidadari yang cantik-cantik dan suci serta sungai-sungai yang mengalir, sehingga kehidupan surga semakin indah dan nikmat. Bila dikaitkan dengan kehidupan dunia, maka keberadaan sungai yang bersih dan terpelihara dengan baik juga akan dapat mendatangkan kenikmatan dan keindahan. Nikmat karena airnya masih bisa diminum, mandi dan bermain-main (berenang), dijadikan kolam ikan, tempat (sarana) transportasi, irigasi, dll, dan indah karena sungai yang bersih menjadikan suatu kota atau daerah indah dan asri, dapat dijadikan daerah/kota pariwisata, dan sebagainya.
Meskipun kenikmatan surga jauh melampaui kenikmatan dunia, namun tidak ada salahnya jika kita berusaha menciptakan “surga” di dunia dengan memelihara dan memperindah sungai-sungai yang ada. Sebab ketika sungai terpelihara dengan baik, maka lingkungan menjadi cantik, indah dan sehat, dan ini tentu membahagiakan bagi para penghuninya, serta mengundang datangnya wisatawan domestik dan mancanegara untuk ikut menikmatinya.
Jadi, jelaslah bahwa sungai merupakan salah satu sarana milik umum (publik) yang sangat besar fungsi dan manfaatnya bagi kehidupan manusia. Al Quran telah memberikan penjelasan yang sangat gamblang, bahwa di antara fungsi sungai tersebut adalah sebagai sumber air minum untuk semua makhluk hidup, sungai sebagai sumber penghidupan, sungai sebagai tanda kekuasaan Allah, dan (di akhirat nanti) sungai juga menjadi salah satu hiasan surga. Karena vitalnya sungai, marilah kita pelihara sungai-sungai yang masih ada. Sangat tercela dan besar dosanya orang yang sengaja atau tidak telah mematikan, merusak, membuat sungai sempit, dangkal, kotor dan bau.