Kalimantan Post - Aspirasi Nusantara
Baca Koran
Space Iklan
Space Iklan
Iklan Utama
Opini

Akar Masalah Dunia Pendidikan

×

Akar Masalah Dunia Pendidikan

Sebarkan artikel ini

Oleh : Hikmah, S.Pd
Praktisi Pendidikan dan Pemerhati Sosial Generasi

Diberitakan oleh beberapa media online, Potret kelamnya dunia pendidikan di Banjarmasin, ditanggapi serius oleh Ketua DPRD Banjarmasin, Rikval Fachruri. Seperti diketahui, banyak sekolah dibawah naungan Dinas Pendidikan (Disdik) Banjarmasin, yang kondisinya memprihatinkan. Dengan kondisi beberapa bangunan sekolah yang rusak. (www.rri.co.id, 25/5/2025)

Baca Koran

Belum lagi kasus beberapa sekolah yang mengadakan perpisahan di Tempat Hiburan Malam (THM).

Seperti jauh panggang dari api. Sepertinya layak disematkan kepada kondisi pendidikan di Negeri ini. Berbagai Upaya telah dilakukan untuk memperbaikinya, mulai dari gonta Ganti menterinya, gonta Ganti kurikulum dan penambahan alokasi dana Pendidikan, serta upaya-upaya lainnya tetapi yang nampak seperti try and error. Sampai saat ini kondisi dunia pendidikan masih sangat memprihatinkan. Dari sarana prasarana yang tidak memadai dan tidak merata hingga hasil output yang tidak sesuai harapan.

Permasalahan dunia Pendidikan saat ini tidak akan selesai selama akar masalahnya belum dipahami oleh pemangku kebijakan di negeri ini. Inilah yang menyebabkan upaya-upaya yang telah dilakukan tidak mampu menyelesaikan permasalahan.

Sistem Pendidikan sesungguhnya tidak bisa dipisahkan dengan sistem-sistem lainnya, semuanya harus saling bersinergi dan sejalan. Seluruhnya harus bersumber dan berdasar kepada ideologi yang sama. Ideologi yang benar harus bersumber dari pencipta manusia bukan yang lain. Apabila bersumber dari yang lain akibatnya seperti saat ini kerusakan generasi, generasi jauh dari harapan tujuan penciptaan manusia.

Dari sini dapat ditarik kesimpulan bahwa yang melandasi sistem di negeri ini adalah buatan manusia yaitu kapitalis sekuler. Inilah akar masalah yang harus dimusnahkan dari negeri ini dan negeri-negeri kaum muslimin.

Sejatinya Pendidikan adalah pondasi bagi lahirnya generasi berkualitas, cerdas, berakhlak, dan mampu membawa perubahan. Namun, realitas di Kalimantan Selatan menunjukkan dua sisi yang saling bertolak belakang. Di satu sisi, banyak sarana pendidikan rusak dan tidak layak, di sisi lain, output pendidikan justru melahirkan generasi yang gemar euforia kelulusan dengan huru-hara.

Baca Juga :  Butuh Transformasi Total, Bukan Hanya Ekonomi Digital

Kedua sisi ini bukan sekadar masalah teknis tetapi menunjukkan masalah sistemik. Dalam sistem kapitalisme, negara abai terhadap kualitas sarana pendidikan. Kurikulum tidak diarahkan untuk membentuk kepribadian Islam. Penyelenggaraan perpisahan di tempat hiburan malam adalah cerminan krisis visi pendidikan sekuler. Hal ini akan menyebabkan generasi menjadi terbiasa dengan tempat maksiat dan hura-hura serta campur baur laki-laki dan perempuan seperti yang ada di dunia barat.

Dalam Islam, pendidikan adalah tanggung jawab negara dan hak mendasar setiap individu yang menjadi warga negara. Negara Islam menjadikan pendidikan sebagai bagian dari pembentukan akidah, akhlak, dan kecakapan hidup berdasarkan syariat. Negara menjamin kurikulum serta fasilitas pendidikan layak, berkualitas, dan gratis.

Perayaan kelulusan di bawah panji Islam diisi dengan syukur kepada Allah dan semangat melanjutkan amanah dakwah dan karya. Budaya barat tidak akan masuk ke sekolah, karena negara melarang semua adat ataupun kebudayaan luar yang bertentangan dengan syariat.

Kerusakan sarana prasarana pendidikan dan dekadensi moral siswa bukanlah dua masalah terpisah. Keduanya adalah buah dari sistem pendidikan sekuler kapitalistik yang memisahkan ilmu dari iman, dan membiarkan pasar serta budaya barat meracuni generasi.

Islam, melalui sistem kehidupannya menghadirkan pendidikan sebagai peradaban, bukan hanya transmisi ilmu. Negara yang berlandaskan aqidah Islam akan menjamin pendidikan berkualitas untuk semua manusia, membentuk generasi yang kuat iman, luas ilmu, dan tinggi akhlaknya, merekalah generasi pelanjut ekstafet peradaban mulia.

Bukti nyata terpampang jelas dalam sejarah dunia Islam dan itu harus diwujudkan kembali dengan perjuangan. Tinggal umat Islam mau tidak untuk kembali menerapkannya, menjadikan Islam sebagai rahmat bagi seluruh alam terwujud Kembali. Aamiin.

Iklan
Iklan