JAKARTA, Kalimantanpost.com – Tingkat gejala depresi lebih rendah di kalangan orang usia produktif yang mengonsumsi makanan ala Jepang seperti nasi, sup miso, dan ikan, menurut sebuah studi pertama yang baru-baru ini dilakukan.
Dikutip dari Kyodo, Sabtu (28/6/2025), Japan Institute for Health Security menilai manfaat diet tradisional “ala Jepang” yang terdiri atas produk kedelai, sayuran matang, jamur, ikan, rumput laut, dan teh hijau, serta versi modifikasi yang menambahkan buah, sayuran segar, dan produk susu.
Lembaga tersebut menyatakan bahwa meskipun masih sedikit penelitian tentang dampak diet Jepang terhadap kesehatan mental, penilaian serupa terhadap diet Mediterania — yang terdiri atas sayuran, biji-bijian utuh, minyak zaitun, dan ikan — dan kaitannya dengan depresi telah dilakukan sebelumnya.
“Diperlukan penelitian lebih lanjut, tetapi kami berharap bukti yang ditunjukkan di kalangan orang Jepang dapat digunakan untuk langkah-langkah kesehatan masyarakat di tempat kerja dan bidang terkait pencegahan depresi,” tulis lembaga itu dalam siaran pers.
Studi yang dilakukan berdasarkan laporan mandiri ini melibatkan 12.499 karyawan dari lima perusahaan, di mana 88 persen di antaranya adalah laki-laki dengan usia rata-rata 42,5 tahun.
Sebanyak 30,9 persen dari kelompok tersebut menunjukkan gejala depresi, tetapi mereka yang mengikuti diet khas Jepang cenderung lebih kecil kemungkinan mengalaminya. Para peneliti berupaya mengisolasi faktor potensial lain yang dapat memengaruhi hasil.
Lembaga tersebut menyatakan bahwa beberapa makanan dalam diet ini mungkin terkait dengan peningkatan kesejahteraan mental.
Rumput laut, produk kedelai, dan asam folat dalam sayuran membantu melepaskan neurotransmitter seperti serotonin dan dopamin, sementara ikan berlemak kaya omega-3 memiliki efek anti-inflamasi. (Ant/KPO-3)