BANJARMASIN, Kalimantanpsot.com – Di tengah tekanan kebutuhan hidup yang terus melonjak, PT Pegadaian hadir sebagai jawaban atas beragam kebutuhan finansial masyarakat Indonesia, khususnya di Kalimantan Selatan dan Tengah. Dengan produk-produk unggul seperti layanan gadai, pembiayaan syariah, hingga cicilan kendaraan, Pegadaian terus berinovasi untuk menjadi sahabat setia masyarakat dalam menghadapi tantangan ekonomi sehari-hari.
Faisal, warga Jalan Hikmah Banua, Banjarmasin Timur, menjadi salah satu dari sekian banyak nasabah yang merasakan manfaat nyata dari layanan Pegadaian. Usaha percetakan rumahan yang telah dirintisnya sejak belasan tahun silam bisa terus bertahan dan bahkan berkembang berkat dukungan dari Pegadaian.
“Kemarin saya butuh tambahan modal, tapi tidak ingin menjual cincin emas warisan ibu karena punya nilai emosional. Pegadaian Syariah menjadi solusi. Saya bisa gadaikan sementara dan tetap bisa menebusnya kembali nanti,” tutur Faisal, Selasa (17/6) sembari tersenyum.
Tak hanya cepat dan mudah, proses gadai emas di Pegadaian Syariah juga dikenal aman dan fleksibel. Faisal mengaku, hanya butuh waktu sekitar 10-15 menit untuk pencairan dana tanpa proses yang berbelit saat melakukan transaksi di Pegadaian UPS Kertak Baru, Banjarmasin.
“Saya gadaikan cincin emas 10 gram, dengan taksiran Rp12.879.665. Tapi saya cuma pinjam Rp11 juta saja. Dengan rincian mu’nah akad Rp75.000 dan mu’nah per 10 hari Rp86.700. Sangat mudah sekali,” ujar Faisal merinci.
“Pelayanannya sangat memuaskan. Persyaratannya simpel, pelunasan bisa kapan saja, dan jangka waktu gadai bisa diperpanjang. Menyimpan emas di Pegadaian juga terjamin keamanannya. Jadi, merasa tenang dan nyaman,” sambungnya.
Gadai emas di Pegadaian Syariah dilakukan berdasarkan akad atau sistem Rahn. Aset berupa emas batangan, perhiasan, koin, dan perhiasan berhiaskan batu permata bisa dijadikan sebagai jaminan.
Perlu dicatat bahwa sewa modal tidak berlaku pada sistem gadai di Pegadaian Syariah. Adapun biaya yang berlaku adalah biaya administrasi dan pemeliharaan (mu’nah).
Melalui berbagai layanan unggulannya, PT Pegadaian terus membuktikan komitmennya sebagai lembaga keuangan terpercaya yang tidak hanya menyediakan solusi keuangan, tapi juga menjadi bagian dari perjalanan hidup masyarakat menuju masa depan yang lebih sejahtera.
Kisah Faisal hanyalah sedikit dari banyak cerita masyarakat di pelosok Kalimantan Selatan dan Tengah, di mana Pegadaian menjadi solusi dan harapan masyarakat kecil untuk bangkit dan mandiri di tengah pertumbuhan ekonomi nasional.
Sebagai salah satu BUMN, Pegadaian yang menyediakan layanan gadai menjadi solusi nyata, memungkinkan masyarakat untuk mendapatkan pinjaman uang dengan menggadaikan barang berharga seperti emas, kendaraan, barang elektronik, dan barang berharga lainnya. Pegadaian menawarkan berbagai jenis produk gadai, baik konvensional maupun syariah, dengan prosedur yang mudah dan cepat.
Selain itu, Pegadaian juga menawarkan layanan kredit mikro melalui beberapa produk, seperti Ultra Mikro, KUR, dan Pinjaman Usaha Mikro. Produk ini memungkinkan pengusaha mikro dan kecil untuk mendapatkan pinjaman hingga Rp10 juta dengan sistem gadai atau jaminan fidusia.
Dalam kesempatan berbeda, Regional CEO PT Pegadaian Kalimantan, Rinaldi Lubis, mengungkapkan bahwa PT Pegadaian sendiri telah resmi menjadi bank emas (bullion bank) pertama di Indonesia. Keputusan ini diambil setelah Pegadaian mendapatkan izin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk menjalankan kegiatan usaha bulion. Dengan izin tersebut, Pegadaian dapat menyediakan layanan bulion seperti deposito emas, pinjaman modal kerja emas, jasa titipan emas korporasi, dan perdagangan emas.
Dari sisi bisnis, Rinaldi juga menjelaskan bahwa Pegadaian Kanwil Balikpapan IV yang meliputi area Kalimantan Selatan dan Tengah ini peningkatannya cukup bagus, di mana hingga bulan Mei 2025 bisnisnya tumbuh sebesar 17 persen.
“Jadi year to date dari Rp6,5 triliun sekarang kita sudah mencapai outstandingnya di angka Rp7,6 triliun. Dan pertumbuhan kita termasuk urutan 3 terbesar. Nah, khusus untuk area Banjarmasin pertumbuhan bisnisnya nomor satu di seluruh Indonesia,” bebernya, saat diwawancara, Senin (19/5) lalu.
Kemudian, lanjutnya, untuk all product tumbuh hampir 50 persen. Sedangkan untuk emas dikontribusikan oleh kinerja cicil emas yang luar biasa, di mana area Banjarmasin tumbuh mencapai 200 persen atau nomor dua seluruh Indonesia untuk cicil emas.
“Di Indonesia, Pegadaian termasuk lembaga resmi yang ditunjuk sebagai Bank Emas. Dan di bulan Februari lalu langsung diresmikan oleh Presiden Republik Indonesia. Kita juga sudah bersilaturahmi dengan Gubernur Kalsel dan Rektor ULM dalam rangka untuk mensosialisasikan dan mengedukasi masyarakat terkait Bank Emas ini,” kata Rinaldi.
Ia juga menargetkan untuk bisnis secara nasional di tahun 2025 ini sudah achievement di angka 98,5 persen. Hal ini juga didukung oleh peningkatan harga emas yang cukup signifikan.
“Karena memang bisnis kita 80% adalah bisnis emas, baik itu gadai emas maupun cicil emas. Jadi 80 persennya ditopang oleh kenaikan harga emas. Sedangkan untuk nasional kita memang punya target untuk cicil emas itu mencapai 10 triliun rupiah untuk outstandingnya. Dan itu tumbuh hingga 400 persen. Alhamdulillah sekarang posisinya sudah mencapai 60 persen lebih untuk pencapaian dari target akhir tahun,” terangnya lagi.
Untuk cicil emas sendiri, lanjut Rinaldi, Kalimantan berada di urutan 3 nasional. Jadi, secara year to date untuk bisnis emasnya itu tumbuh 140 persen. Sementara rata-rata nasional adalah masih tumbuh sekitar 90-an persen.
“Dan semua itu disumbang paling besar oleh area Banjarmasin, karena pertumbuhannya itu mencapai 200 persen,” tutup Rinaldi. (Opq/KPO-1)