Banjarbaru, KP – Menteri Koperasi dan UKM Republik Indonesia, Maman Abdurrahman, meresmikan pembukaan kembali Toko Mama Khas Banjar sebagai bentuk dukungan terhadap pelaku usaha mikro yang sempat tersandung persoalan hukum. Re-opening ini merupakan hasil pendampingan Kementerian UMKM bersama PT HM Sampoerna dan sejumlah pemangku kepentingan lainnya.
Dalam sambutannya, Maman menegaskan bahwa pendampingan ini bertujuan menjadikan Toko Mama Khas Banjar sebagai model praktik terbaik UMKM berkelanjutan. Kami ingin toko ini memenuhi standar keamanan pangan, tata kelola usaha yang sehat, dan kepatuhan regulasi. UMKM adalah pilar penting perekonomian nasional dengan kontribusi 61,8 persen terhadap PDB dan menyerap 97 persen tenaga kerja, ujarnya.
Maman juga mengungkapkan alasan pihaknya melibatkan PT HM Sampoerna, yang melalui program Sampoerna Retail Community (SRC) telah berhasil mengubah warung-warung kelontong di Pulau Jawa menjadi ritel modern. “Harapannya, model pembinaan seperti ini juga bisa diterapkan untuk UMKM retail di Kalimantan Selatan, agar lebih berdaya saing dan melek literasi manajemen serta keuangan, katanya.
Toko Mama Khas Banjar sebelumnya sempat menghadapi proses hukum karena menjual produk pangan seperti frozen food tanpa mencantumkan tanggal kedaluwarsa. Kasus ini menjadi perhatian nasional, dan Kementerian UMKM turut mendampingi proses hukum, menghadirkan ahli, serta memberikan amicus curiae di Pengadilan Negeri Banjarbaru.
“Kami menegaskan, pendekatan hukum terhadap pelanggaran UMKM harus berlandaskan prinsip ultimum remedium, yakni pidana sebagai upaya terakhir. Pembinaan dan edukasi harus menjadi langkah utama,” tambah Maman.
Sementara itu, Wakil Gubernur Kalimantan Selatan yang diwakili Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kalsel, Gusti Yanuar Nur Rifai, menyambut baik kehadiran Menteri UMKM sebagai bentuk perhatian nyata dari pemerintah pusat.
“Kasus ini jadi pelajaran penting betapa edukasi soal regulasi dan keamanan produk sangat krusial. Pembukaan kembali Toko Mama hari ini adalah simbol kebangkitan UMKM yang mau belajar dan bangkit dari tantangan,” tutupnya. (Dev/K-3)
