RANTAU, Kalimantanpost.com — Dentuman sirene dan semburan air dari selang pemadam menandai puncak latihan gabungan antara Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tapin dan tim fire fighter PT Hasnur Riung Sinergi (HRS), Selasa, (17/6/2025).
Kegiatan yang berlangsung di halaman kantor BPBD Tapin ini menjadi penutup rangkaian pelatihan tanggap darurat kebakaran selama sepekan terakhir.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Tapin, H Sofyan mengatakan, latihan ini dirancang untuk meningkatkan respons dan keterampilan personel dalam menghadapi situasi kebakaran di wilayah kerja Tapin, terutama di area industri dan permukiman yang rawan insiden.
“Simulasi ini bukan sekadar rutinitas, tapi bagian dari penguatan kapasitas. Kita ingin personel BPBD dan pihak perusahaan memiliki pemahaman dan kecepatan yang sama saat merespons situasi darurat,” ujarnya.
Latihan gabungan tersebut melibatkan 30 personel dari kedua institusi. Mereka dilatih mengatasi berbagai skenario, mulai dari ledakan tangki bahan bakar, evakuasi korban, hingga prosedur penyelamatan dalam ruang terbatas.
Menurut Sofyan, kolaborasi lintas sektor menjadi kunci dalam manajemen bencana modern.
Ia menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah dan dunia usaha dalam menciptakan kesiapsiagaan menghadapi potensi kebakaran di Tapin yang tergolong tinggi selama musim kemarau.
Dalam sesi penutupan, para peserta menjalani simulasi akhir yang melibatkan pemadaman kebakaran fiktif di area gedung. Tim gabungan bergerak cepat mengevakuasi ‘korban’, mengisolasi titik api, dan mengoperasikan alat pemadam ringan hingga peralatan berat.
Kegiatan ini juga diikuti dengan evaluasi teknis oleh instruktur dari BPBD Provinsi Kalsel yang menilai kecepatan, ketepatan, dan keselamatan prosedur yang dijalankan. Dari hasil penilaian, latihan dinyatakan berjalan sukses dan sesuai standar operasional tanggap darurat.
“Dengan latihan rutin seperti ini, kita tidak hanya memperkuat skill individu, tetapi juga mempererat kerja sama antarlembaga. Ini penting, karena bencana tidak mengenal batas,” kata Sofyan.
BPBD Tapin menargetkan latihan serupa akan digelar secara berkala dengan melibatkan lebih banyak pihak, termasuk masyarakat desa dan relawan tangguh bencana.
Dengan begitu, penanganan darurat kebakaran bisa dilakukan lebih cepat dan efektif dari level paling bawah.
Latihan ini merupakan bagian dari komitmen Pemkab Tapin dalam membangun sistem perlindungan bencana yang responsif, terintegrasi, dan adaptif terhadap tantangan iklim yang semakin ekstrem. (abd/KPO-4)