BANJARMASIN, Kalimantanpost.com – Cukup banyak anak-anak pintar yang ingin melanjutkan kuliah, sayangnya kurangnya mendapat informasi adanya berbagai beasiswa untuk menuntut ilmu ke perguruan tinggi, akhirnya kandas di tengah jalan.
Universitas Lambung Mangkurat (ULM) pun berupaya mendorong anak-anak yang kurang mampu di Banua agar bisa melanjutkan kuliah tanpa biaya melalui beasiswa bekerjasama dengan pemerintah daerah dan perusahaan yang ada di Kalimantan Selatan (Kalsel).
“Di ULM ini banyak beasiswa dari luar dan bermacam-macam pola. Ada yang memberikan beasiswa sampai selesai, hanya membantu membayar UKT saja, ada yang biaya hidup saja serta ada juga yang membantu membayar UKT dan biaya hidup bahkan dengan pelatihan seperti dilakukan Etos ID,” ujar Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Universitas Lambung Mangkurat Muhammad Rusmin Nuryadin, Senin (21/7/2025).
Bantuan beasiswa itu, lanjut dia, tergantung kemampuan masing-masing dan pihak ULM mengucapkan terima kasih kepada pemerintah daerah maupun perusahaan yang telah memberikan beasiswa kepada mahasiswanya.
“Di ULM ada sekitar 6.000-an mahasiswa penerima beasiswa. Ada yang bersumber dari pemerintah dan juga pihak swasta,” papar Rusmin.
Ditambahkannya, memang kebanyakannya mahasiswa ULM yang mendapat bantuan beasiswa berupa Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIP-K) dan sisanya swasta.
Beasiswa KIP merupakan program bantuan pendidikan dari pemerintah Indonesia yang bertujuan untuk memberikan kesempatan belajar yang lebih luas kepada siswa dan mahasiswa dari keluarga kurang mampu.
Menurut Rusmin, jumlah mahasiswa kurang mampu di ULM yang mendapat beasiswa sekitar 6.000 -an, itu masih terasa kurang, karena jumlah mahasiswa S1 sekitar 32.000-an orang.
“Ini masih berapa persennya dari 6.000-an mahasiswa yang mendapat beasiswa. Jadi masih memerlukan banyak, karena masih minimnya beasiswa KIP dari pemerintah. Saya berharap diperlukan kepedulian dari pemerintah daerah untuk membantu memberikan biaya beasiswa melalui KIP-Da,” pintanya.
Dulu, kata Rusmin, ada KIP-Da tapi setelah diambil pemerintah pusat bantuan beasiswa KIP-da. Namun, beasiswa KIP dari pemerintah pusat mulai kendor lagi, sehingga berharap KIP-Da kembali dimunculkan.
“Tahun kemarin dari 1.600 pendaftar KIP Kuliah, kami tidak bisa menampung semuanya. Ini masih menyisakan sekitar 500 orang itu yang mendaftar beasiswa KIP masih belum tertampung. Kami berharap pemerintah daerah mensupport untuk anak-anak kurang mampu tapi punya semangat tinggi ingin kuliah. Kami mengimbau tiap daerah dan perusahaan-perusahaan yang ada di Kalsel, terutama dari perusahaan pertambangan, perkebunan dan lain-lain untuk menyalurkan CSR beasiswa buat putra daerah,” harapnya.
Ini penting, lanjut Rusmin, karena faktor sumber daya manusia merupakan penentu utama untuk lepas dari kemiskinan.
Diungkapkannya, sekarang ini kepala daerah cukup ramai mencanangkan satu rumah satu sarjana atau seribu sarjana.
“Alhamdulillah ada beberapa pemerintah daerah di Kalsel yang sudah membebaskan UKT untuk mahasiswanya yang kuliah seperti Kabupaten Balangan. Semua mahasiswa Balangan yang melanjutkan kuliah dibayarkan UKT nya. Ini menyusul Tanjung yang ingin mencetak 1.000 sarjana,” paparnya.
Semoga daerah lainnya menyusul seperti Kotabaru, Tanah Bumbu dan lain-lain
“Kami himbau Pemerintah daerah di Kalsel memberikan beasiswa untuk anak-anak daerahnya, sesuai kemampuan daerah. Tapi harus diikat juga untuk kembali ke daerah dan daerah harus menyiapkan lapangan kerjanya dan jangan lepas begitu saja,” pungkasnya. (ful/KPO-3)
Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Universitas Lambung Mangkurat Muhammad Rusmin Nuryadin, Senin (21/7/2025). (Kalimantanpost.com/ful)