Jakarta – Serius hadapi ancaman sampah, Bupati Hulu Sungai Utara (HSU) H. Sahrujani tak tinggal diam. Bersama jajaran lengkap, ia mendatangi langsung Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq di Jakarta, menyuarakan persoalan krusial pengelolaan sampah dari hulu ke hilir yang belum tertangani maksimal.
Didampingi Wakil Bupati Hero Setiawan serta sejumlah kepala dinas terkait seperti Disperkim LH, Bappedalitbang, Dinas PUPR, dan BPKAD, Bupati memaparkan kondisi lapangan di HSU yang makin memprihatinkan. Sampah makin menumpuk, kesadaran warga masih rendah, dan sistem belum sepenuhnya terintegrasi.
Menteri LH merespons dengan tegas. Menurutnya, pengelolaan sampah tak akan pernah berhasil tanpa sinergi kuat dan kesadaran kolektif masyarakat. Ia mengibaratkan skema pengelolaan sampah seperti segitiga terbalik, kecil di atas karena minim edukasi, tapi berujung pada biaya besar untuk penanganan akhir.
“Kalau masyarakat tidak sadar, anggaran habis untuk urusan yang seharusnya bisa dicegah. Tapi kalau masyarakat mau mulai dari memilah sampah di rumah, semuanya jadi lebih efisien,” tegas Menteri Hanif.
Ia juga menyentil bahwa negara-negara maju butuh puluhan tahun membentuk budaya sadar lingkungan, dan Indonesia harus mulai sekarang jika tak ingin ketinggalan lebih jauh.
Bupati H. Sahrujani mengaku pulang dengan “oleh-oleh” penting dari pertemuan tersebut, dan berkomitmen untuk langsung bergerak cepat.
“Kami tidak datang untuk basa-basi. Ini bentuk keseriusan kami. Dan apa yang kami dapat dari Menteri, akan langsung kami koordinasikan dengan seluruh pemangku kepentingan di HSU,” tegasnya.
Pertemuan ini menjadi momentum bahwa sampah bukan lagi isu sepele. Jika tidak ditangani dengan strategi serius dan aksi nyata, daerah seperti HSU bisa tenggelam dalam limbahnya sendiri. (nov/K-6)
