Kalimantan Post - Aspirasi Nusantara
Baca Koran
Space Iklan
Space Iklan
Iklan Utama
Opini

DASAR NEGARA DAN KEHIDUPAN

×

DASAR NEGARA DAN KEHIDUPAN

Sebarkan artikel ini

Oleh : ANDI NURDIN LAMUDIN

Tidak ubahnya seperti rumah tentunya harus mempunyai dasar sebagai pondasi berdirinya bangunan. Disamping itu juga harus mempunyai dinding, dimana tiang-tiang berdirinya, sehingga menopang atap. Tanpa dasar maka semuanya itu tidak akan terhubung. Karena itu pada awalnya Indonesia akan mampu merdeka jika sudah siap apa yang disebut dengan dasar negara. Dasar negara tentunya adalah merupakan hal yang tidak bisa terlepas daripada kepribadian bangsa Indonesia. Indonesia yang dikenal sebagai muslim terbesar di dunia, maka dasar-dasar Islam itu, yang mana merupakan mayoritas keyakinan rakyat Indonesia. Sehingga dengan demikian untuk merumuskan dasar-dasar negara itu juga adalah aspirasi daripada keyakinan seluruh rakyat Indonesia.

Baca Koran

Pada 1945 itu, Indonesia juga dapat melihat jika bangsa di dunia telah banyak yang berdiri dengan dasar-dasar negaranya masing-masing. Di dunia Barat atau di Timur, ternyata juga ada persamaan dan perbedaannya. Sehingga Indonesia yang juga belahan dunia Barat atau Timur, pada akhirnya juga mempengaruhi cara pikir bangsa Indonesia itu. Setidak tidaknya ada tiga hal yang mereka pertahankan dalam bernegara. Di antaranya adalah masalah kebebasan atau keadilan, masalah persamaan dan masalah persaudaraan. Jika dibandingkan dengan Pancasila Indonesia telah menambahnya dengan dua lagi, yang mungkin menjadi pembeda, yaitu tentang Ketuhanan dan kemanusiaan.

Namun jika melihat agama Islam, jika Nabi Muhammad SAW sebagai Rasul yang terakhir, adalah diutus sebagai Rahmat Atas Semesta Alam. Maka dengan dasar lima ditambah satu lagi tentang keseluruhan kebahagiaan dunia dan akhirat, rahmat atas semesta alam itu, bukanlah hal yang main-main, karena itu justru pembeda daripada semua keyakinan yang pernah ada di muka bumi ini. Itu juga merupakan pembeda bahwa agama Islam itu sebenarnya bukanlah yang merupakan inspirasi tentang manusia dan cara bernegara. Namun sangat jauh, lebih jauh lagi merupakan aturan untuk kebahagiaan dunia dan akhirat. Karena semesta alam itu, sangat luas yang merupakan ciptaan Tuhan Yang maha Tinggi dan Besar. Sedangkan kehidupan manusia itu hanyalah di muka bumi ini saja.

Baca Juga :  Program Tiga Juta Rumah Hendaknya Dibarengi Pengawasan

Kajian manusia Barat kurang lengkap jika belum mengkaji apa yang disebut dengan Rahmat Atas Semesta Alam. Mereka hanya mengkaji apa dan bagaimana kehidupan di muka bumi ini, dengan kemampuan akal dan pengalaman manusia saja. Sangatlah rugi jika keyakinan tentang Tuhan, dipisahkan dengan cara bernegara. Mengapa mereka hanya menghabiskan waktu dan kesempatan hanyalah untuk kehidupan yang sementara saja, hanya mengenal manusia dengan segala aspeknya. Namun kurang memperhatikan bagaimana Tuhan Berkehendak dan Berkemampuan untuk memberi petunjuk pada manusia yang mana untuk bisa menempuh jalan yang sebenarnya disebut dengan jalan yang lurus itu.

Apalagi dalam sejarah sebenarnya Barat pernah menjadi super power, begitu juga Timur pernah menjadi super power. Itu juga tidak mustahil jika sebenarnya antara negara-negara di dunia ini akan mendapat giliran untuk menjadi negara super power. Karena dalam arti yang sempurna, hanyalah negara super power yang bisa mempengaruhi ide-ide kehidupan antar negara dunia, serta dapat mewujudkan keadilan bagi seluruh umat manusia di muka bumi ini.

Iklan
Iklan