RANTAU, Kalimantanpost.com — Bupati Tapin H Yamani resmi mengukuhkan Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kabupaten Tapin periode 2025–2030 dalam sebuah prosesi yang digelar di Pendopo Galuh Bastari, Jumat (4/7/2025) kemarin sore.
Selanjutnya Ketua Dekranasda Tapin Hj Faridah baru dikukuhkan juga secara resmi mengukuhkan pengurus jajaran Dekranasda Kabupaten Tapin.
Bupati Yamani menekankan pentingnya peran strategis Dekranasda sebagai penggerak sektor ekonomi berbasis budaya.
Ia mendorong agar kepengurusan yang baru segera menyusun program kerja yang konkret dan menyentuh langsung kebutuhan para perajin.
“Kita punya kekayaan kerajinan dari anyaman, bordir, hingga ukiran. Dekranasda harus mampu memoles potensi ini menjadi kekuatan ekonomi daerah,” kata Yamani.
Ia menyoroti bahwa tantangan pengembangan kerajinan tak hanya soal produksi, tetapi juga pemasaran dan pengemasan. Untuk itu, pendekatan kreatif dan digitalisasi menjadi kunci dalam menjawab dinamika pasar saat ini.
Dekranasda juga diminta aktif mengikuti pameran dan kegiatan promosi baik di dalam maupun luar daerah. Bupati meyakini, semakin sering tampil di ruang publik, maka peluang pasar akan terbuka lebih luas bagi para perajin Tapin.
“Produk kita tidak kalah dengan daerah lain. Yang dibutuhkan adalah strategi promosi yang tepat dan berkelanjutan,” tegasnya.
Ia menambahkan, kehadiran Dekranasda harus dirasakan langsung oleh para perajin, bukan sekadar seremonial. Oleh karena itu, pengurus dituntut memiliki semangat kerja dan visi pembangunan yang progresif.
Dengan struktur baru ini, Bupati berharap Dekranasda menjadi wadah dinamis yang mampu menggerakkan potensi kerajinan menjadi sektor unggulan Tapin ke depan.
“Semoga Dekranasda mampu membawa dampak nyata bagi ekonomi kreatif dan kesejahteraan perajin,” tutup Yamani.
Ketua Dekranasda Tapin yang baru, Hj Faridah, menegaskan komitmennya untuk menjadikan organisasi ini sebagai lokomotif pengembangan kerajinan lokal.
Ia menyebut, arah kerja ke depan akan berfokus pada pemberdayaan perajin, inovasi produk, dan perluasan pasar melalui teknologi digital.
“Kami ingin kerajinan Tapin tidak hanya bertahan, tapi juga bersaing. Kolaborasi dan pemanfaatan teknologi akan menjadi kunci,” ujar Faridah di hadapan pengurus yang baru dilantik.
Ia juga mengajak seluruh pengurus untuk aktif membangun jejaring dengan berbagai pihak, termasuk pelaku usaha dan komunitas kreatif. Menurutnya, sinergi lintas sektor menjadi syarat mutlak agar kerajinan Tapin bisa menembus pasar lebih luas. (abd/KPO-4)