BANJARMASIN, Kalimantanpost.com – Tim bola voli putri Indonesia prestasinya tak sehebat negeri tetangga Thailand yang telah melanglang buana di Kejuaraan Dunia Bola Voli Putri FIVB (FIVB Volleyball Women’s World Championship).
Hingga saat ini tim voli putri Thailand pun masih tetap eksis dijajaran elit kelas dunia hingga tahun 2026 mendatang.
Walau pun secara tim tak sekuat Thailand, tapi secara individu pemain putri Indonesia, Megawati Hangestri Pertiwi cukup fenomenal dan telah ‘mendunia’.
Selain memiliki ciri mengenakan jilbab, teknik pukulan cukup komplit baik attack maupun back attack serta smes dengan cirinya kaya ibu-ibu di Indonesia, tanda belok tak sesuai rating, seharusnya ke arah kiri tapi malah belok ke kanan membuat lawannya tak berkutik.
Sewaktu bermain selama
dua musim Liga Korea Selatan tahun 2023/2024 dan 2024/2025, Megawati menjadi idola tak hanya di Indonesia juga klubnya Red Sparks dan juga warga Korea Selatan.
Ini tak lepas pemain kelahiran Jember, Jawa Timur, 25 tahun lalu itu membawa Red Sparks runner up Liga Voli Korea 2024/2025 serta meraih gelar
Pemain Terbaik atau Most Valuable Player (MPV) sebanyak tiga kali di Liga Voli Korea (V-League).
Penghargaan ini diraihnya di putaran pertama musim lalu (2023/2024) dan dua kali di musim ini (2024/2025), yaitu di putaran ketiga dan keempat.
Keberhasilan pemain dengan tinggi badan 185 senti meter di Korsel diharapkan kembali bisa diukirnya saat membela klub barunya Manisa BBSK yang akan bertanding di Liga kasta 2 Turki atau Kadinlar 1
Manisa BBSK sendiri merupakan olahraga milik pemerintah kota Manisa, Turki, yang menaungi berbagai cabang seperti sepak bola, basket, gulat, judo, dan bola voli. Berdiri sejak 1994 dengan nama Manisa Belediyespor, klub ini telah melahirkan banyak atlet berprestasi. Kini, mereka menjadi sorotan dunia berkat satu nama besar: Megawati Hangestri Pertiwi, pevoli Indonesia yang dijuluki “Megatron”.
.
Kehadiran Megawati di Manisa BBSK sejak pengumuman resminya awal Juli 2025 membuat geger jagat voli internasional.
.
Efek Megawati luar biasa. Media sosial klub mendadak meledak dengan lonjakan pengikut dari Indonesia. Bahkan, Manisa BBSK sempat menjadi klub voli putri paling populer di dunia versi Women Volleybox, mengalahkan klub besar seperti Fenerbahce dan Vakifbank.
.
Namun tujuan Megawati dan Manisa BBSK bukan sekadar viral. Klub ini punya target “gila”: promosi ke Sultanlar Ligi, divisi tertinggi voli putri Turki yang dikenal sebagai salah satu liga voli wanita terkuat di dunia. Di sinilah tim-tim raksasa Eropa seperti Vakifbank, Eczacıbaşı Dynavit, dan Galatasaray bersaing.
.
Megawati tak sendiri. Ia akan berduet dengan Tanja Grosser, pemain senior asal Jerman, di bawah arahan pelatih kepala Görkem Kazan, yang dikenal dengan gaya permainan agresif. Jika sukses, Megawati akan mencetak sejarah sebagai pemain Indonesia pertama yang membawa klub Turki promosi ke kasta tertinggi voli Eropa.
.
Lebih dari sekadar urusan olahraga, transfer ini juga menjadi sorotan media Turki. Mereka melihatnya sebagai ekspansi pasar Asia Tenggara ke Eropa. Bahkan Federasi Voli Turki (TVF) menyebut kedatangan Megawati sebagai sinyal penting bagi mereka untuk membuka pasar siaran ke Asia, khususnya Indonesia.
.
Tak hanya prestasi dan pasar, hijab Megawati juga menjadi perhatian. Di Turki, sempat ada larangan berhijab di ruang publik, termasuk olahraga. Namun aturan itu resmi dicabut sejak Oktober 2013. Kini, Federasi Voli Internasional (FIVB) juga memperbolehkan hijab selama aman digunakan di lapangan. Artinya, Megawati tetap bisa tampil elegan dengan hijab, seperti saat ia bersinar di Korea.
.
Langkah Megawati ke Turki adalah langkah monumental. Ia bukan hanya membawa ambisi pribadi, tapi juga membuka jalan bagi atlet Indonesia lain untuk masuk ke kompetisi elite Eropa. Jika berhasil membawa Manisa BBSK promosi, Megatron akan menjadi ikon Asia Tenggara di pentas dunia voli.
Semoga skill dan teknik tinggi Megawati dan pukulan kaya rating ibu-ibu yang beda saat naik sepeda motor, mampu ‘menaklukkan’ Turki. (ful/KPO-3)