Kalimantan Post - Aspirasi Nusantara
Baca Koran
Space Iklan
Space Iklan
Iklan Utama
Opini

Meningkatnya Penggunaan Gadget di Kalangan Siswa MI Nurul Hasanah Kecamatan Cempaka: Waspadai Dampak Jangka Panjang

×

Meningkatnya Penggunaan Gadget di Kalangan Siswa MI Nurul Hasanah Kecamatan Cempaka: Waspadai Dampak Jangka Panjang

Sebarkan artikel ini
nurulhasanah

Banjarbaru – Dunia digital kini telah merambah ke segala usia, termasuk anak-anak sekolah dasar. Fenomena ini juga terlihat jelas di MI Nurul Hasanah, Kecamatan Cempaka, di mana penggunaan gadget oleh siswa semakin meningkat. Anak-anak kini lebih akrab dengan layar ponsel dibandingkan dengan permainan tradisional atau interaksi sosial langsung.

Sebagai penulis, saya melihat bahwa hal ini bukan hanya soal mengikuti perkembangan zaman, tetapi sudah menjadi tantangan besar dalam mendidik generasi muda. Gadget memang memiliki sisi positif sebagai alat bantu belajar, namun tanpa pendampingan yang bijak, ia bisa menjadi pintu masuk bagi berbagai dampak negatif.

Baca Koran

Di MI Nurul Hasanah, situasi ini mulai terasa. Beberapa guru mengeluhkan siswa yang sulit fokus dalam kegiatan belajar, cenderung menyendiri, dan lebih memilih bermain gim atau menonton video saat waktu luang. Ketika anak-anak seharusnya belajar bekerja sama dan bersosialisasi, mereka malah tenggelam dalam dunia maya.

Salah satu kakak siswa, Faisal, turut membagikan pengalamannya. Ia mengatakan bahwa adiknya sekarang lebih sering bermain HP daripada bermain di luar. “Dulu setiap sore dia main bola atau petak umpet sama teman. Sekarang lebih banyak di kamar, nonton video sampai lupa waktu. Kalau diminta berhenti, malah marah,” ujarnya.

Dari pengamatan penulis, kondisi ini sangat mengkhawatirkan. Ketergantungan terhadap gadget dapat menurunkan kemampuan sosial anak, memengaruhi perkembangan emosional, bahkan menurunkan minat belajar. Anak-anak usia sekolah dasar adalah generasi yang sedang membentuk jati diri. Jika waktu mereka lebih banyak dihabiskan di depan layar tanpa arah yang jelas, maka akan sulit bagi mereka untuk tumbuh menjadi pribadi yang mandiri dan kritis.

Solusi dari permasalahan ini tidak bisa hanya dibebankan kepada sekolah. Peran orang tua sangatlah vital. Pengawasan terhadap konten, durasi penggunaan, serta mendampingi anak saat menggunakan gadget adalah langkah awal yang harus diambil. Selain itu, menyediakan alternatif aktivitas seperti membaca buku, bermain di luar, atau kegiatan bersama keluarga juga penting untuk menyeimbangkan kehidupan digital dan nyata anak.

Baca Juga :  Eksistensi dan Peran Sultan Muhammad Seman

Sebagai masyarakat, kita juga harus membangun budaya digital yang sehat. Anak-anak perlu diajari bahwa gadget adalah alat bantu, bukan segalanya. Dengan bimbingan yang tepat, mereka bisa memanfaatkan teknologi tanpa kehilangan masa kecil mereka yang penuh imajinasi dan interaksi. Sudah saatnya semua pihak—sekolah, orang tua, dan masyarakat—bersinergi untuk menjaga generasi muda dari dampak negatif dunia digital. Karena masa depan bangsa tidak hanya ditentukan oleh kecanggihan teknologi, tetapi juga oleh karakter dan mental anak-anak yang tumbuh di dalamnya.

Iklan
Iklan