BANJARMASIN, Kalimantanpost.com – Operasi Patuh Intan 2025 yang berlangsung selama 14 hari resmi berakhir. Dalam operasi yang digelar jajaran Satuan Lalu Lintas Polresta Banjarmasin ini, sebanyak 455 pelanggar lalu lintas berhasil dijaring.
Menurut Kasat Lantas Polresta Banjarmasin, Kompol Edwin Widya Dirotsaha Putra, kendaraan yang terjaring dapat diambil kembali di Mapolresta Banjarmasin dengan syarat telah memenuhi standar kelengkapan dan membawa dokumen resmi kendaraan.
“Dengan catatan, mereka sudah memasang kembali kelengkapan standar serta membawa surat-surat kendaraan,” tutur Edwin, Selasa (29/7/2025).
Dalam hal Ini Kasat menegaskan, operasi ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam berlalu lintas dan memberi efek jera kepada para pelanggar
“Setiap pelanggaran memiliki potensi menimbulkan kecelakaan. Utamakan keselamatan dalam berkendara agar tidak membahayakan diri sendiri maupun pengguna jalan lainnya,” imbaunya.
Dari total pelanggaran yang tercatat, jenis pelanggaran paling banyak adalah melawan arus dan melanggar rambu lalu lintas, dengan jumlah 170 kasus. Pelanggaran tidak menggunakan helm tercatat sebanyak 87 kasus, tidak mengenakan sabuk keselamatan 46 kasus, tidak dapat menunjukkan STNK 43 kasus, tidak memiliki SIM 42 kasus, serta menggunakan handphone saat berkendara sebanyak 8 kasus.
Sementara itu, 59 kendaraan terjaring karena tidak sesuai standar, seperti menggunakan knalpot brong dan tidak dilengkapi perlengkapan kendaraan wajib lainnya.
Edwin berharap, ke depan masyarakat semakin sadar dan patuh terhadap peraturan lalu lintas demi menjaga keselamatan bersama di jalan raya. (yul/KPO-4)
.
