Banjarbaru, KP – Jalan alternatif penghubung Banjarbaru – Batulicin, kini semakin padat.
Jarak tempuh yang pendek menjadi alasan banyak mengendara memilih melalui jalan tersebut.
Karenanya kerusakan jalan terjadi di sejumlah titik.
Selain karena faktor alam.
Titik yang alami kerusakan pertama jalur Bunglai. Kedua, Gunung Papua dan terakhir Kelok 12.
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kalsel, akan melalukan perbaikan. Serta sudah menyiapkan alokasi anggaran.
Di samping itu perbaikan juga akan dibantu melalui anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN).
“Tahun ini khusus jalur Bunglai yang akan kami perbaiki dengan anggaran sekitar Rp100 miliar,” jelas Plt Kepala Kadis PUPR Kalsel, M. Yasin Toyib, Minggu (27/7).
Terkait dua titik lainnya, Yasin mengaku sudah berkoordinasi dengan Kementerian Pekerjaan Umum dalam membantu penanganannya.
Dikonfirmasi terpisah melalui sambungan telepon, Dirjen Bina Marga Kementerian PU, Roy Rizali Anwar, menjelaskan perbaikan Jalan Banjarbaru-Batulicin menggunakan pola kolaborasi.
“Memakai pola kolaborasi pemda dengan pemerintah pusat.
Daerah menyiapkan APBD untuk sebagian konstruksi dan sisanya ditanggung kementerian,” singkat mantan Sekdaprov Kalsel itu.
Jalan Banjarbaru-Batulicin sendiri digarap sejak 2019 silam dengan menggunakan sistem multiyears atau tahun jamak. Anggarannya tidak sedikit.
Yakni ratusan miliar rupiah.
Anggaran yang cukup besar itu sebanding dengan manfaat, karena memangkas durasi perjalanan antara Batulicin-Banjarbaru yang semula 6 jam menjadi sekitar 3 jam.
Jalan ini membelah perbukitan dan sungai.
Bypass Banjarbaru-Batulicin mempunyai sejarah panjang dalam perencanaan dan pembangunan.
Semuanya bertujuan meningkatkan konektivitas antar wilayah, sekaligus proyek infrastruktur terbesar di Kalsel.
Akses sangat alan memudahkan masyarakat dari Banjarmasin maupun Banjarbaru menuju Tanah Bumbu atau sebaliknya.
Pada jalan sepanjang 104 kilometer terdapat tiga titik yang mengalami kerusakan.
Yasin menurutkan, dua titik selain jalur Bunglai akan diperbaiki menggunakan anggaran pemerintah pusat.
Kerusakan pada tiga titik jalur tersebut memang harus diperbaiki lantaran dianggap cukup parah dan membahayakan pengguna jalan. (mns/K-2)
