Wali Kota Banjarmasin, H Muhammad Yamin HR, mendesak Dinas Pendidikan untuk segera melakukan evaluasi komprehensif
BANJARMASIN, KP – Masih banyak Sekolah Dasar Negeri di Banjarmasin yang belum memenuhi kouta siswa baru dalam Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) tahun 2025, bahkan jumlahnya mencapai ratusan sekolah dasar.
Hal ini dikemukakan oleh Kepala Bidang Pembinaan SD, Disdik Kota Banjarmasin, Ibnul Qayyim saat ditemui oleh sejumlah awak media di Banjarmasin. Menurutnya, saat ini lebih dari 100 SDN dari total 209 sekolah di Banjarmasin belum memenuhi kouta SPMB.
Pihaknya menerima laporan sedikitnya tercatat 178 SDN yang masih kekurangan murid, padahal masa SPMB online tingkat SD di Kota Banjarmasin itu sudah ditutup.
“Hingga penutupan SPMB online ini, laporannya, ada 178 SDN tercatat kekurangan murid, kekurangannya bervariasi, mulai dari 1 orang hingga 38 siswa,” katanya kepada sejumlah awak media pada Rabu (2/7).
Situasi memprihatinkan pun tak dapat terhindar, ada tiga SDN dilaporkan tidak mendapatkan pendaftar satupun. Dibeberkan Qayyim ketiga sekolah tersebut yakni SDN Pemurus Dalam 7, SDN Pengambangan 10, dan SDN Pemurus Dalam 8.
“Ini adalah data yang kami miliki sampai periode SPMB online ditutup, namun masih ada kemungkinan bertambah saat pendaftaran offline dibuka, sekarang kami masih melakukan pendataan terbaru,” beber Qayyim.
Qayyim berpandangan, situasi tersebut akibat dari tren para orang tua yang saat ini lebih memilih menyekolahkan anak mereka di sekola swasta dan pondok pesantren.
“Minimnya pendaftar di sejumlah sekolah negeri ini dugaan kami disebabkan oleh tren orangtua yang lebih memilih menyekolahkan anak mereka ke sekolah swasta atau pesantren,” ujarnya.
Kejadian sebaliknya justru terdapat di daerah pinggiran yang mengalami kelebihan pendaftar, dicontohkannya seperti sekolah yang ada di Kelurahan Sungai Andai.
Alhasil, Disdik Banjarmasin pun akhirnya menyiapkan langkah strategis, salah satunya adalah penggabungan (grouping) sekolah-sekolah yang minim pendaftar.
“Dalam waktu dekat, seperti di SDN Teluk Dalam 9 akan digabung dengan Teluk Dalam 10, menjadi satu sekolah dengan nama SDN Teluk Dalam 10,” ungkap Qayyim.
Rencana penggabungan itu ujarnya, juga akan menyasar beberapa sekolah lain setelah kajian mendalam dilakukan.
Adapun Wali Kota Banjarmasin, H Muhammad Yamin HR, mendesak Dinas Pendidikan untuk segera melakukan evaluasi komprehensif.
Yamin menekankan pentingnya pemerataan tenaga pendidik dan fasilitas sekolah agar semua sekolah dapat memberikan kenyamanan belajar yang sama.
“Minat masyarakat menyekolahkan anak di sekolah negeri juga sangat dipengaruhi kenyamanan dan kelengkapan fasilitas, kalau semua ini terpenuhi, maka secara tidak langsung juga mempengaruhi minat dari orang tua untuk menyekolahkan di sekolah Negeri” tutup Yamin. (Sfr/K-3)