BANJARMASIN, Kalimantanpost.com – Tinggal menghitung hari, Rakyat Indonesia akan merayakan HUT RI ke-80, yakni tepatnya pada 17 Agustus nanti, lalu muncul pertanyaan apakah teori Indonesia dijajah 350 tahun sudah tepat.
Sejarawan Universitas Lambung Mangkurat, Dr Mansyur M.Hum pun mencoba menelisik kebenaran dibalik kalimat 350 tahun Negeri kita dijajah.
Menurutnya, sejarah tak pernah sesederhana itu, mungkin sudah ribuan kali kita dengar sejak bangku sekolah. Tapi sambungnya, bagaimana jika kenyataannya tidak seperti itu?.
Ia juga mempertanyakan, bagaimana jika kita ternyata tidak pernah dijajah selama 3,5 abad penuh.
Mansyur pun merasa kalimat itu perlu diluruskan dengan sejumlah fakta yang ia gali.
Menurutnya, pertama, yang datang ke Nusantara tahun 1602 bukan pemerintah Belanda, tapi VOC, sebuah perusahaan dagang swasta yang bersenjata.
“VOC memang berkuasa, tapi tidak menguasai seluruh Indonesia. Mereka hanya mengendalikan sebagian pelabuhan penting seperti Batavia, Ambon, dan Banda,” beber Mansyur.
Lalu kemudian diuraikannya secara runut bahwa VOC bangkrut pada 1799, kekuasaan berpindah ke pemerintah kolonial Belanda. Tapi bahkan saat itu, wilayah Indonesia belum benar-benar mereka kuasai.
“Di Aceh, Bali, Borneo, hingga Papua, rakyat dan kerajaan masih berdiri tegak melawan. Beberapa di antaranya bahkan baru bisa ditaklukkan menjelang 1910,” ungkap Mansyur.
Oleh karena itu, Mansyur pun berpendapat jika dihitung secara lurus, masa ketika Belanda benar-benar menguasai seluruh kepulauan Indonesia hanya terjadi dari sekitar 1910 hingga 1942, dengan artian hanya 32 tahun, bukan 350.
“Setelah itu, kan disambung oleh Jepang mengambil alih selama 3,5 tahun sebelum Indonesia memproklamasikan kemerdekaan,” terangnya.
Lalu, kata Mansyur, kenapa masih diajarkan 350 tahun di sekolah-sekolah, ia menjawab kemungkinan besar berasal dari simbol perlawanan, bukan perhitungan akurat. Ia dipopulerkan di masa perjuangan untuk menyatukan semangat bangsa. Tapi kini, generasi muda berhak tahu fakta sejarah yang lebih kompleks dan jujur.
“Bukan untuk meremehkan penderitaan masa lalu, tapi agar kita tahu bahwa sejarah kita juga penuh perlawanan, kemenangan, dan keteguhan. Bahwa Indonesia tidak pernah sepenuhnya tunduk selama 350 tahun,” tutup Mansyur. (sfr/KPO-4)