Kalimantan Post - Aspirasi Nusantara
Baca Koran
Space Iklan
Space Iklan
Iklan Utama
Opini

Sosialisasi Moderasi Beragama, Gerakan Menjernihkan atau Mengaburkan pemahaman?

×

Sosialisasi Moderasi Beragama, Gerakan Menjernihkan atau Mengaburkan pemahaman?

Sebarkan artikel ini

Oleh : Maya Adawiyah
Aktivis Muslimah

Di zaman hari ini banyak muncul sebuah gerakan-gerakan ke Nasionalisme-an yang di adakan oleh pemerintah salah satunya gerakkan Moderasi Beragama. Kita tidak asing mendengar kata ini. Apa itu moderasi beragama? Sebuah gerakan dari pemerintah untuk menyebarkan pemahaman agama secara moderat, dimana fokusnya cara pandang yang seimbang, toleran, dan menghargai perbedaan, dan menajuhi hal-hal yang bertentangan dengan NKRI. Apakah gerakan yang disampaikan ini murni dari ajaran Islam itu sendiri?. Kenapa gerakan ini diadakan? Dan Apa maksudnya cara pandang Agama harus moderat?.

Kalimantan Post

“Dalam laman berita-Pada Kamis 26 Juni 2025, Universitas Lambung Mangkurat (ULM) bekerja sama dengan Balai Diklat Keagamaan (BDK) Banjarmasin, mengadakan Kegiatan Sosialisasi Penguatan Moderasi Beragama di Gedung Pascasarjana ULM, yang diikuti oleh mahasiswa ULM Banjarmasin, kegiatan ini bertujuan memberikan pemahaman menyeluruh mengenai konsep moderasi beragama, menumbuhkan sikap toleran dan menghargai perbedaan, mencegah radikalisme, serta memperkuat komitmen persahabatan di kalangan mahasiswa”.

Dalam sambutannya, salah satu narasumber dan ketua panitia pelaksan H Zarkani menyampaikan “Kami berharap pelatihan ini menjadi bekal penting bagi mahasiswa ULM yang akan terjun ke masyarakat, agar mampu menghadapi dinamika sosial keagamaan secara bijaksana dan konstruktif,” ujarnya.

Di dalam sosialisasi ini kita bisa menangkap Poin penting yang ingin di sampaikan dan di pahamkan, bahwa sikap toleransi, dan menghargai perbedaan, mencegah radikalisme, serta memperkuat komitmen kebangsaan itu sangat penting agar bangsa bisa terjaga dari pehaman yang bertentangan dengan prinsip Negara demokrasi sekarang ini. Apakah gerakan moderasi beragama memang di tujukan untuk itu? atau hanya sekadar pengalihan topik atau permaslahan yang terjadi hari ini??

Kita bisa melihat bahwa yang terjadi di Negara sekarang ini sangat- sangat diluar nalar, salah satunya korupsi, tambang ilegal, kemiskinan, apakah disebabkan karena perbedaan antar umat, atau karna ada pemahaman radikalisme, ataupun yang lainnya yang ditekankan dalam sosialisasi ini.

Baca Juga :  Mungkinkah Pendidikan Dasar Gratis?

Apa sih radikalisme itu sama dengan kekerasan? kita perlu mengenal dulu istilah itu, jangan sampai kita mengatakan itu ekstrem padahal kita tidak benar-benar tau makna dari istilah itu, radikalisme dari kata radikal yaitu radix yaitu akar, dan isme adalah sebuah pemahaman. Radikalisme adalah sebuah pehaman yang mengakar, yang mana pehaman ini tidak hanya sekadar paham namun ia mengakar kuat, dan kritis, pehaman ini membahas terkait kondisi Dunia harini yang Berideologi Sekularisme-Kapitalisme.

Jika kita hanya tau dari luarnya saja tentang Moderasi beragama yang telah di tekankan dalam sosialisasi untuk mahasiswa, kita akan menerima mentah-mentah hal itu dan juga bisa jadi pembungkus madu yang di dalamnya menyimpan racun. ia bisa saja menjadi alat pembungkaman terhadap umat yang mulai kritis dan berani bertanya. Gerakan ini lebih di galakkan pada umat muslim yang sering mengkritik pemerintah, dan mempertanyakan sistem kufur har ini (Kapitalis-sekularisme).

Islam memandang hal ini?

Islam adalah agama rahmatan lil alamin penyempurnaan dari kitab-kitab sebelumnya, agama yang tidak hanya mengatur pribadi saja namun masyarakat, sampai Negara, islam mengatur segalanya, dalam perbedaan agama dll, Islam ada aturannya.

Solusi Islam terhadap perpecahan dan kebingungan pemahaman adalah kembali pada Al-Qur’an dan Sunnah dengan pemahaman para sahabat. Islam tidak mengajarkan umatnya untuk ekstrem, tapi juga tidak membiarkan umatnya larut dalam pemikiran liberal yang menjauhkan dari syariat islam.

Sebagai umat kita harus kritis terhadap gerakan-gerakan yang dibungkus jargon toleransi, namun justru mengaburkan prinsip agama. Sebaliknya, kita sangat perlu menyuarakan Islam sebagai rahmat bagi seluruh alam di tengah sistem kufur hari ini. Dengan teguh dan jelas menyampaikan mana yang haq dan mana yang batil.

Baca Juga :  Sistem Kapitalisme Setengah Hati Mensejahterakan Guru?

Maka sebagai generasi muda hari ini, kita tidak boleh menelan bulat-bulat setiap sosialisasi dan istilah baru yang dikemas manis. Kita perlu bertanya, menyelidiki, dan berpikir kritis: Apakah ini benar membawa kita pada kebenaran dan kemajuan? Atau sekadar alat untuk menjauhkan kita dari ajaran Islam yang tegas namun penuh rahmat? Wallahu‘alam bish shawwab.

Iklan
Iklan