TOKYO, Kalimantanpost.com – Pemerintah Thailand memastikan seorang warga sipil tewas serta sepuluh orang lainnya, termasuk tujuh tentara, terluka akibat serangan roket Kamboja dalam bentrokan bersenjata di perbatasan Thailand dan Kamboja pada Kamis (24/7/2025).
Thailand dan Kamboja saling tuding pihak lawan menembak duluan dalam bentrokan yang menandai pemburukan eskalasi ketegangan sejak Mei lalu ini.
Kementerian Pertahanan Kamboja menyatakan bentrokan terjadi pukul 8:40 pagi di perbatasan dengan Thailand yang terletak di Provinsi Oddar Meanchey.
Ketegangan antara militer Thailand dan Kamboja berlangsung sejak bentrokan perbatasan pada 28 Mei lalu yang mengakibatkan seorang personel militer Kamboja tewas.
Pada Rabu, Thailand menarik duta besarnya di Kamboja serta mengusir duta besar Kamboja menyusul insiden ledakan ranjau yang melukai lima tentara Thailand di titik perbatasan yang disengketakan. Thailand menuduh Kamboja menanam ranjau tersebut.
Perdana Menteri Sementara Thailand Phumtham Wechayachai menyatakan bahwa pihaknya juga akan mengkaji ulang tingkat hubungan bilateral dengan Kamboja.
Menurut angkatan darat Thailand, salah satu dari lima korban ledakan ranjau pada Rabu kehilangan kakinya. Insiden tersebut menjadi yang kedua kalinya setelah ledakan ranjau pada 16 Juli lalu juga melukai tiga personel militer, termasuk satu yang juga kehilangan kakinya.
Pejabat setempat memastikan bahwa ranjau darat tersebut tidak berasal dari sumber dalam negeri. Thailand juga mengecam Kamboja atas penggunaan ranjau yang melanggar Konvensi Ottawa terkait larangan penggunaan ranjau anti-personel. (Ant/KPO-3)