Kalimantan Post - Aspirasi Nusantara
Baca Koran
Space Iklan
Space Iklan
Iklan Utama
Olahraga

Atlet Panjat Tebing Indonesia Belum Bisa Rebut Medali di Nomor Speed Relay WG 2025

×

Atlet Panjat Tebing Indonesia Belum Bisa Rebut Medali di Nomor Speed Relay WG 2025

Sebarkan artikel ini
IMG 20250816 WA0021

JAKARTA, Kalimantanpost.com – Atlet panjat tebing putra Indonesia Veddriq Leonardo dan kawan-kawan belum bisa merebut medali di nomor speed relay dalam World Games (WG) 2025 Chengdu, China, yang diselenggarakan di Tianfu Park, Sabtu (16/8/2025) siang.

Berdasarkan statistik dari laman World Games yang dikutip di Jakarta, Indonesia diwakili masing-masing dua tim putra dan putri.

Kalimantan Post

Keempat tim itu berisi masing-masing dua atlet yang membawa nama Indonesia 1 dan 2 di setiap sektor putra maupun putri.

Untuk putra, Indonesia 1 berisi Kiromal Katibin dan Raharjati Nursamsa, serta Indonesia 2 diperkuat Alfian Muhammad Fajri dan Veddriq Leonardo.

Sedangkan dari sektor putri, Indonesia 1 dihuni oleh Desak Made Rita Kusuma Dewi dan Rajiah Sallsabillah. Sementara Indonesia 2 diwakili Puja Lestari dan Amanda Narda Mutia.

Pada laga 16 besar putra, Indonesia 1 menang (meraih 11,56) detik melawan tim Kazakhstan 2 yang selip atau fall sehingga tidak mencatatkan waktu. Sedangkan Indonesia 2 juga menang (10,95 detik) melawan tim Ukraina 2 yang membukukan 11,82 detik.

Kemudian, saat perempat final Indonesia 1 tidak beruntung karena kalah (10,68 detik) melawan China 1 yang mencetak 10,11 detik. Tetapi di laga lain, Indonesia 2 mampu menjaga asa karena menang melawan tim Kazakhstan 1 yang melakukan pelanggaran atau false start.

Namun, langkah Veddriq yang ada di tim Indonesia 2 harus terhenti dalam persaingan meraih medali emas karena saat semifinal, dia dan Alfian kalah (11,31) detik melawan wakil dari Amerika Serikat (AS) 2 yang menciptakan waktu 10,63 detik.

Kesempatan terakhir untuk meraih medali, yakni perunggu, terjadi dalam perebutan tempat ketiga. Tetapi hasil kurang beruntung juga dituai wakil tanah air karena tim Indonesia 2 kalah (10,93) detik melawan tim AS 1 yang mencatatkan 10,06 detik.

Baca Juga :  Jerman Dibungkam Slovakia di Kualifikasi Piala Dunia 2026

Beralih ke sektor putri, proses serupa juga diraih oleh Desak Made dkk.

Dalam babak 16 besar, masing-masing tim yakni Indonesia 1 menang (meraih 14,95) detik melawan Selandia Baru 2 yang menuai waktu 17,88 detik dan Indonesia 2 (14,99) detik menundukkan Korea Selatan yang fall saat bertanding.

Langkah kedua wakil Merah Putih berlanjut ke perempat final, meski menuai hasil berbeda.

Indonesia 1 menang (13,73) detik melawan Amerika Serikat 1 yang mencetak 16,42 detik. Sedangkan Indonesia 2 kalah (14,98) detik melawan tim tuan rumah yang membuat 13,56 detik.

Kemudian dalam laga semifinal, tim Indonesia 1 yang dihuni dua pemanjat senior tersebut terpaksa menghentikan langkah mereka karena kalah (15,17) detik melawan China 2 yang mencatatkan waktu 13,58 detik.

Seperti sektor putra yang hanya hanya diwakili satu tim di semifinal dan gagal melaju ke babak final, sektor putri juga memiliki kesempatan untuk merebut tempat ketiga atau meraih perunggu.

Namun saat bertanding, Dewi Fortuna belum memihak ke Desak dan Rajiah sebab mereka kalah karena hanya meraih 14,84 detik melawan wakil dari Korea Selatan yang membukukan 13,79 detik. Alhasil perunggu gagal digenggam wakil Indonesia.

Nomor speed relay merupakan kategori pertandingan terakhir dari sport climbing yang diselenggarakan di World Games 2025 Chengdu.

Sebelumnya kejuaraan dunia multievent itu juga melaksanakan pertandingan untuk nomor speed single dan speed single 4.

Pada WG 2025, Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) mengirim delapan atlet guna mengikuti ketiga nomor yang dipertandingkan, yakni speed single, speed single 4, dan speed relay.

Dalam speed single, tidak ada satu pun wakil tanah air yang merebut medali alias sama dengan speed relay.

Namun, dalam speed single 4 untuk sektor putri, Desak Made berhasil merebut emas.

Baca Juga :  Tanpa Pemain Inti, Indonesia Bantai China Taipei 6-0

Hasil itu diikuti rekannya Rajiah Sallsabillah yang meraih perunggu karena berhasil mengalahkan lawannya dari Polandia Natalia Kolucka saat perebutan tempat ketiga.

Untuk sektor putra di nomor tersebut, Kiromal berhasil merebut perak. Dia kalah dari wakil tuan rumah Long Jian Guo dalam pertandingan final.

Hasil keseluruhan dari ketiga nomor pertandingan dalam cabang olahraga panjat tebing (sport climbing) di World Games 2025 Chengdu, menempatkan Indonesia di peringkat kedua klasemen akhir perolehan medali.

Indonesia merebut satu emas, satu perak dan perunggu. Sementara China berada di peringkat pertama dengan lima emas, tiga perak, dan dua perunggu.

Tempat ketiga diisi Amerika Serikat dengan dua perak dan satu perunggu, sedangkan posisi keempat dan kelima dihuni oleh Kazakhstan dan Korea Selatan, dengan meraih masing-masing satu perunggu. (Ant/KPO-3)

Iklan
Iklan