BANJARBARU, Kalimantanpost.com – Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan (Pemprov Kalsel) melalui Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) bekerja sama dengan ICT Watch Indonesia menggelar pelatihan teknologi bertajuk Hertech: Perempuan Berdaya AI (Artificial Intelligence).
Program ini bertujuan membekali perempuan dengan keterampilan praktis dalam bidang kecerdasan buatan.
Pelatihan yang digelar di Gedung Idham Chalid, Kawasan Perkantoran Setda Provinsi Kalsel, Banjarbaru, Rabu (6/8/2025) itu diikuti 300 peserta. Mereka berasal dari berbagai kalangan, seperti Tim Penggerak PKK, Dharma Wanita, Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI), PNS Pemprov Kalsel, Komunitas Informasi Masyarakat (KIM), Relawan TIK Kalsel, hingga komunitas BASAkalimantan Wiki.
Kegiatan ini menghadirkan dua narasumber utama, yaitu Staf Ahli Wakil Menteri Komunikasi dan Digital (Komdigi) RI, Donny Budhi Utoyo serta Program Director ICT Watch Indonesia Prasati Dewi.
Plt. Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setdaprov Kalsel, Muhamad Muslim, mewakili Sekda Kalsel Muhammad Syarifuddin mengatakan, Pemprov Kalsel memberikan dukungan penuh terhadap pelatihan ini.
“Kami ingin perempuan Banua memiliki kapasitas dalam memahami, menggunakan, dan mengkritisi teknologi AI secara etis dan produktif. Mereka bisa menjadi aktor penting dalam pengembangan ekosistem AI di Indonesia,” ujarnya.
Sementara itu, Program Director ICT Watch, Prasati Dewi mengatakan, Kalsel menjadi lokasi ketiga dari total 18 wilayah sasaran dalam program nasional ini yang akan berlangsung selama dua tahun ke depan.
“Target kami menjangkau hingga 10.000 perempuan dengan pelatihan dan sertifikasi AI. Kami berharap ini dapat mendorong peningkatan perekonomian perempuan Indonesia,” ungkapnya.
Staf Ahli Komdigi RI, Donny Budhi Utoyo, mengatakan, pelatihan ini merupakan langkah penting mengatasi kesenjangan literasi digital antara laki-laki dan perempuan.
“Selama ini teknologi lebih banyak dikuasai laki-laki. Kami ingin perempuan ikut berperan aktif dalam transformasi digital, termasuk di sektor AI yang masih baru namun sangat potensial,” jelasnya.(adv/dev/KPO-4)