BANJARMASIN, Kalimantanpost.com — Untuk meningkatkan literasi dan kreativitas guru dalam pembelajaran, Tim Pengabdian kepada Masyarakat Universitas PGRI Kalimantan (UPK) menggelar pelatihan pembuatan buku cerita digital bagi guru-guru SD Muhammadiyah Al-Mukhlisin, Kabupaten Tabalong Kalimantan Selatan.
Pelatihan berlangsung selama tiga hari, pada 28–29 Juli dan 1 Agustus 2025, ini mengusung tema “Penguatan Literasi Sains Berbasis Kearifan Lokal Kalimantan Selatan”.
Kegiatan ini merupakan bagian dari skema Pemberdayaan Kemitraan Masyarakat (PKM) bekerjasama dengan Direktorat Jenderal Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (Ditjen Risbang), Kementerian Pendidikan Tinggi Sains dan Teknologi (Kemendiktisaintek).
Menurut Ketua Pelaksana Kegiatan, Isna Kasmilawati, pelatihan ini bertujuan mendorong guru untuk mengembangkan media belajar digital yang menarik, edukatif, serta sarat nilai budaya lokal.
“Anak-anak saat ini lebih tertarik dengan media digital. Buku cerita digital yang berbasis kearifan lokal bisa menjadi media belajar yang menyenangkan sekaligus memperkenalkan budaya Kalsel,” jelas Isna, didampingi oleh tim pelaksana lainnya, Nana Citrawari Lestari dan Lili Agustina, Senin (4/8/2025)
Dalam pelatihan ini, Isna mengungkapkan para guru dibimbing membuat cerita dengan alur menarik yang mengangkat cerita rakyat lokal, menggambar ilustrasi dengan bantuan kecerdasan buatan (AI), mendesain buku menggunakan Canva, hingga mengubahnya menjadi buku digital interaktif melalui aplikasi Flipbook dan Hayzine.
“Hasil karya peserta dipamerkan pada penutupan pelatihan dan akan digunakan dalam pembelajaran,” ujarnya
Ketua Dikdasmen PNF Muhammadiyah Tabalong, Khusnul Anwar mengapresiasi tim dosen UPK atas inisiatif dan pelatihan yang diberikan.
“Kegiatan ini sangat bermanfaat bagi guru-guru kami, terutama dalam menyusun bahan ajar digital yang relevan dan berbasis budaya lokal. Ini sangat penting agar cerita-cerita khas Tabalong tidak hilang dan bisa dikemas secara modern,” katanya.
Sementara itu, Kepala SD Muhammadiyah Al-Mukhlisin, Widya Nurhati Ningsih juga menyambut baik kegiatan ini dan berharap pelatihan serupa dapat terus dilakukan untuk mendukung pengembangan profesional guru.
“Guru-guru kami sangat antusias, bahkan bangga bisa melihat hasil karya mereka tampil dalam bentuk digital. Ini jadi pengalaman yang luar biasa dan memotivasi mereka untuk terus belajar,” kata Widya
Dalam hal ini, pelatihan ini tidak hanya meningkatkan keterampilan guru dalam teknologi pendidikan, tetapi juga menjadi inspirasi bagi sekolah lain untuk mengembangkan sumber belajar digital berbasis kearifan lokal yang mudah diakses dan diminati siswa. (yul/KPO-4)
.