Balangan, KP – Pemerintah daerah kabupaten Balangan melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana serta Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DP3A P2KB PMD) Balangan terus berupaya melindungi pelajar dari kekerasan dan perundungan (bullying) di sekolah dengan menggelar sosialisasi di SMA Negeri 1 Halong.
Jabatan Fungsional (JF) Penggerak Swadaya Masyarakat Kabupaten Balangan, Linuwih Andri Winarti, menyampaikan angka kekerasan terhadap anak di daerah ini masih tergolong tinggi. Dalam beberapa kasus, bullying berdampak cukup berat hingga membuat korban enggan melanjutkan pendidikan.
“Kegiatan ini bertujuan agar anak-anak mengetahui bahwa bullying tidak boleh dilakukan karena dapat menimbulkan dampak psikologis bagi korban. Alhamdulillah, antusias siswa cukup baik. Bahkan ada beberapa anak yang mengaku sering menerima perlakuan bullying dan pelaku juga turut mengakui,” ujar Linuwih, Kamis (31/7/2025).
Sosialisasi ini merupakan agenda tahunan DP3A P2KB PMD yang bertujuan menekan angka kekerasan terhadap anak serta meningkatkan kesadaran pelajar akan bahaya bullying di lingkungan sekolah.
Dalam kegiatan tersebut, hadir pula Kepala Unit Penyidikan IV Tindak Pidana Perempuan dan Anak serta TPPO Satreskrim Polres Balangan, Aiptu Joko Sutejo. Ia menegaskan pentingnya kesadaran hukum di kalangan pelajar, khususnya dalam menghindari tindakan bullying yang dapat berujung pada pidana.
“Bullying bisa menyebabkan korban luka parah dan dampak buruk lainnya. Oleh karena itu, saya mengimbau seluruh siswa-siswi untuk tidak melakukan tindakan tersebut,” tegasnya.
Sementara, Kepala SMA Negeri 1 Halong, Rikhy Kurniawan, mengapresiasi kegiatan tersebut dan menilai bahwa edukasi tentang bullying sangat relevan, terutama di sekolah yang memiliki keberagaman latar belakang siswa.
“Terima kasih atas pelaksanaan kegiatan ini, karena sangat penting untuk menumbuhkan pemahaman siswa mengenai arti dan bahaya bullying. Semoga ke depannya kegiatan seperti ini dapat rutin dilaksanakan demi mendukung proses belajar yang aman dan nyaman bagi siswa-siswi kami,” kata Rikhy. (rel/K-6)