Kalimantan Post - Aspirasi Nusantara
Baca Koran
Space Iklan
Space Iklan
Iklan Utama
Kalteng

DR Teras Narang Sebut Seminar Internasional Day of the Word Indigenous Perkuat Jati Diri Dayak

×

DR Teras Narang Sebut Seminar Internasional Day of the Word Indigenous Perkuat Jati Diri Dayak

Sebarkan artikel ini
IMG 20250823 WA0035

PALANGKA RAYA, Kalimantanpost.com – Anggota DPD RI, Dr Agustin Teras Narang yang juga tokoh Kalteng dan mantan Gubernur Kalteng menekankan pentingnya Dayak berinvestasi pada sumber daya manusia (SDM) yang unggul.

“Kemampuan akademik yang baik adalah kunci. Dengan SDM yang cerdas dan berpendidikan tinggi, kita bisa memajukan daerah dan bangsa secara mandiri, tanpa harus bergantung pada pihak lain,” kata Teras Narang.

Kalimantan Post

Hal tersebut diungkapkannya saat menjadi narasumber seminar internasional bertajuk “International Day of the World’s Indigenous Peoples: Pumpung Hai Borneo (The Great Borneo’s Assembly)” dalam rangka memperingati Hari Masyarakat Adat Sedunia, di Palangka Raya.

Seminar di Kalawa Convention Hall ini mengangkat tema sentral “Memperkuat Jati Diri Masyarakat Suku Bangsa Dayak untuk Masa Depan yang Bermartabat dan Berkelanjutan” pada 21-23 Agustus 2025, yang membuka dialog tentang tantangan dan harapan Dayak di era modern.

Teras Narang mengajak generasi muda Dayak untuk proaktif mengejar pendidikan tinggi demi membangun masa depan yang lebih baik.

Pandangan ini diperkuat Presiden Majelis Adat Dayak Nasional (MADN), Marthin Billa yang menyoroti peran kearifan lokal sebagai fondasi persatuan.

Ia berpendapat bahwa persatuan sejati tidak datang dari luar, melainkan lahir dari pemahaman yang mendalam terhadap budaya dan adat istiadat.

“Penting bagi kita untuk mempelajari dan memahami kebudayaan lokal kita sendiri. Dengan begitu, kita bisa menemukan titik temu dan menyatukan diri sebagai suku bangsa Dayak yang kuat,” jelasnya.

Marthin Billa menambahkan, kebudayaan adalah perekat yang mempersatukan Dayak yang tersebar di berbagai wilayah.

Sementara itu, dari sudut pandang global, Presiden Borneo Dayak Forum, Datuk Dr. Jeffrey Kitingan, mengajak seluruh masyarakat Dayak untuk melihat diri mereka sebagai bagian tak terpisahkan dari komunitas adat dunia.

Baca Juga :  Wakil Ketua Komisi III DPRD Kalteng Sebut HUT ke-80 Momen Perkuat Persatuan dan Kedaulatan Bangsa.

Ia menyerukan agar Dayak bersatu dalam skala yang lebih besar, melampaui batas-batas negara, untuk menghadapi tantangan global seperti perubahan iklim dan eksploitasi sumber daya alam.

“Kita harus berani mengambil peran di panggung internasional, menyuarakan hak-hak kita, dan bekerja sama dengan suku-suku adat lain di seluruh dunia,” tegasnya.

Senada dengan itu, Sekretaris Jenderal Dayak National Congress (DNC), Douglas Alau Tayan menekankan pentingnya organisasi dan jejaring dalam menjaga eksistensi Dayak.

Ia mengungkapkan, melalui organisasi yang kuat, aspirasi masyarakat Dayak dapat disalurkan secara efektif kepada pemerintah dan lembaga internasional.

“Tanpa wadah yang terorganisir, suara kita akan sulit didengar. DNC dan organisasi Dayak lainnya harus terus bekerja sama untuk melindungi hak-hak adat dan tanah ulayat, serta mempromosikan kebudayaan Dayak,” katanya.

Meskipun Dayak menghadapi berbagai tantangan, mulai dari modernisasi hingga hilangnya lahan adat, semangat untuk bangkit dan maju terasa kuat dalam seminar ini.

Diskusi yang hangat dan penuh makna ini menunjukkan bahwa masyarakat Dayak memiliki kesadaran yang tinggi akan pentingnya menjaga identitas dan budaya mereka di tengah arus globalisasi.

Para pembicara sepakat bahwa masa depan Dayak ada di tangan mereka sendiri, dan kunci utamanya adalah pendidikan, persatuan, dan kolaborasi, baik di tingkat lokal maupun internasional.

Acara “Pumpung Hai Borneo” ini bukan sekadar pertemuan seremonial, melainkan sebuah momentum untuk Dayak merenungkan kembali jati diri mereka.

Pertanyaan “Quo Vadis Dayak?” atau “Ke mana Dayak akan melangkah?” dijawab dengan optimisme: menuju masa depan yang cerah, di mana Dayak bukan hanya bertahan, tetapi juga berkembang dan berkontribusi signifikan bagi kemajuan peradaban dunia, sembari tetap memegang teguh akar budaya dan adat istiadat mereka.(drt/KPO-4).

Baca Juga :  Rayakan HUT RI 80, Dishut Kalteng Potong Tumpeng

Iklan
Iklan