Kalimantan Post - Aspirasi Nusantara
Baca Koran
Space Iklan
Space Iklan
Iklan Utama
Kotabaru

Drama Tari Kolosal “Kehadiran Sang Garuda” dari SMAN 1 Kelumpang Hilir Bikin Penonton Berkaca-kaca

×

Drama Tari Kolosal “Kehadiran Sang Garuda” dari SMAN 1 Kelumpang Hilir Bikin Penonton Berkaca-kaca

Sebarkan artikel ini
IMG 20250818 WA0056
Para pemain drama tari kolosal bertajuk “Kehadiran Sang Garuda” siswa-siswi SMAN 1 Kelumpang Hilir Kotabaru berfoto bersama usai pertunjukkan. (Kalimantanpost.com/Repro pribadi)

KELUMPANG HILIR, Kalimantanpost.com – Peringatan Hari Ulang Tahun ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia di Lapangan 11 Mei, Desa Tegal Rejo, Kecamatan Kelumpang Hilir, Kotabaru, Minggu (17/8/2025), berlangsung penuh haru dan kebanggaan.

Ribuan pasang mata warga dan undangan dibuat terpesona oleh penampilan siswa-siswi SMAN 1 Kelumpang Hilir dalam drama tari kolosal bertajuk “Kehadiran Sang Garuda”, yang membuka jalannya upacara sebelum bendera Merah Putih dikibarkan.

Kalimantan Post

Pertunjukan yang memadukan drama, tari, dan simbol-simbol perjuangan bangsa ini diawali dengan adegan masyarakat yang hidup damai. Namun kedamaian itu mendadak direnggut oleh kehadiran penjajah, menebar tangis, penderitaan, dan hilangnya semangat juang.

Gerakan para penari yang penuh ekspresi berhasil menggambarkan perasaan rakyat kala itu, lemah, terpuruk, dan kehilangan harapan.

Namun suasana berubah drastis ketika sosok Sang Garuda muncul dengan gagah di tengah lapangan. Dengan sayap lebar berkilau emas, ia menjadi simbol kebangkitan bangsa yang membangkitkan semangat rakyat. Di sisinya, tampil dua tokoh dengan busana menyerupai Proklamator Indonesia, Ir Soekarno dan Drs Mohammad Hatta, yang memicu momentum kebangkitan.

Alunan musik heroik berpadu dengan sorak penonton ketika para penari bangkit, melawan penjajah, hingga mencapai klimaks saat sosok penjajah ditebas secara simbolis.

Adegan itu menggambarkan berakhirnya penindasan dan lahirnya kembali kedamaian. Sorakan “Merdeka!” pun membahana, menggema dari bibir penonton hingga membuat suasana lapangan bergetar.

“Ini bukan sekadar hiburan, tetapi sebuah pengingat akan arti kemerdekaan. Kehadiran Sang Garuda seakan magis, membuat semua orang di sini larut dalam semangat perjuangan,” tutur salah seorang penonton dengan mata berkaca-kaca.

Di balik kesuksesan pertunjukan ini, terdapat peran penting Anggi Pradana Irfansyah, SPd, guru Seni Budaya SMAN 1 Kelumpang Hilir sekaligus sutradara drama tari kolosal.

Baca Juga :  H M Rusli Resmi Tutup Turnamen Sepak Bola Bupati Cup Kotabaru 2025

Dengan sentuhan kreatifnya, ia mampu menyatukan puluhan siswa dengan perbedaan bakat pertunjukan menjadi masuk dalam satu irama kemerdekaan, ekspresi, dan pesan yang menggetarkan hati.

“Kami ingin menanamkan nasionalisme kepada generasi muda lewat seni. Pesan perjuangan tidak hanya bisa dipelajari dari buku sejarah, tetapi juga bisa dihidupkan melalui tarian, drama, dan ekspresi budaya,” ungkap Anggi.

Para guru dan kepala sekolah Sukeranadi, SPd MM di SMAN 1 Kelumpang Hilir turut memberikan apresiasi tinggi. “Anak-anak tampil luar biasa. Dengan bimbingan Pak Anggi, mereka bukan hanya belajar seni, tetapi juga meresapi arti kemerdekaan yang diperjuangkan dengan darah dan air mata,” ujarnya bangga.

Drama tari kolosal “Kehadiran Sang Garuda” akhirnya tidak hanya menjadi pembuka upacara bendera, tetapi juga menjadi momen reflektif bagi seluruh masyarakat.

Pertunjukan itu mengingatkan kembali kemerdekaan bukanlah hadiah, melainkan hasil perjuangan panjang, dan tugas generasi kini adalah menjaganya dengan sepenuh hati. (nug/KPO-3)

Iklan
Iklan