RANTAU, Kalimantanpost.com – Menyambut Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-80, Balai Wilayah Sungai Kalimantan III Banjarmasin menggelar Gerakan Irigasi Bersih di Taman Irigasi Tapin, Kalimantan Selatan, Selasa (12/8/2025).
Kegiatan ini dihadiri ratusan peserta dari unsur pemerintah, akademisi, TNI-Polri, kelompok petani, dan masyarakat setempat.
Staf Ahli Bidang Ekonomi Pembangunan Kabupaten Tapin, H Syafrudin menegaskan, pengelolaan jaringan irigasi bukan hanya persoalan teknis, melainkan bagian dari strategi pembangunan wilayah.
“Air adalah urat nadi pembangunan. Tanpa pengelolaan yang baik, pertanian, industri, dan kehidupan sosial-ekonomi akan terganggu,” ujarnya.
Ia menyebut tiga manfaat strategis dari gerakan ini: memperkuat kolaborasi lintas sektor, menumbuhkan kesadaran kolektif menjaga infrastruktur irigasi, serta mengintegrasikan aksi lapangan dengan program pembangunan daerah.
“Seluruh upaya ini bermuara pada peningkatan produktivitas pertanian dan mendukung swasembada pangan,” tambahnya.
Kepala Balai Wilayah Sungai Kalimantan III, Dedy Supriadi, berharap kegiatan ini menjadi momentum mempererat sinergi antara pemerintah pusat, daerah, petani, dan masyarakat.
“Kita ingin infrastruktur yang sudah dibangun tetap bersih, lestari, dan dimanfaatkan secara berkelanjutan oleh generasi mendatang,” ucapnya.
Dedy menekankan, selain kerja bakti membersihkan saluran, kegiatan ini juga diisi dialog interaktif untuk berbagi pengalaman dan mencari solusi atas tantangan pengelolaan irigasi di Kalimantan Selatan.
“Mari bergandengan tangan menjaga sungai dan saluran agar tetap memberi manfaat,” ajaknya.
Ketua Panitia Pelaksana, Heri Yuli Utomo, melaporkan bahwa kegiatan diikuti sekitar 117 peserta, meliputi pejabat Balai Wilayah Sungai Kalimantan III, perangkat SKPD provinsi dan kabupaten, akademisi Universitas Lambung Mangkurat, TNI-Polri, kelompok P3A, serta masyarakat setempat.
Agenda dimulai dengan pencanangan simbolis Gerakan Irigasi Bersih di daerah irigasi Tapin, dilanjutkan dengan dialog yang menghadirkan narasumber dari Dinas Pertanian Provinsi Kalimantan Selatan dan Universitas Lambung Mangkurat (ULM).
Heri berharap kegiatan ini tidak berhenti pada seremoni semata. “Kami ingin gerakan ini membawa dampak positif nyata bagi masyarakat dan lingkungan,” ujarnya.
Kegiatan di tutup dengan dialog dibawakan oleh akademisi dari ULM, Dinas Pertanian dan petani.(abd/KPO-4)